Alea masih merenung di kamar rawat inapnya, melihat putra kesayangannya masih tertidur dengan lelap.
"Maafkan Mommy Leo, Mommy sudah membuat Daddy kamu terluka, Mommy memang bukan wanita yang baik, bukan istri yang sempurna seperti orang lain, Mommy sudah membuat Daddy kamu terluka beberapa kali, Sayang. Jika kamu besar nanti, tolong maafkan kesalahanmu Mommy, sebaiknya memang kita pergi mengikuti Daddy Gerald, agar tidak menyakiti Daddy Zio lagi," kata Alea dengan nada yang rendah sambil menatap buah hatinya.
"Apa yang kamu katakan, kamu sudah ada niat untuk meninggalkan Zio sementara dia sudah banyak berkorban untuk mengejarmu?" tiba-tiba saja abang Vano datang dengan wajah yang memerah karena marah.
"Abang Vano?" Alea membulatkan matanya, dia tidak percaya abang Vano mendengar semua ucapannya barusan.
"Iya ini aku Alea Abang kamu. Abang mau menjemput kamu dan Leo, kalian harus segera pindah ke rumah sakit lain," ucap Abang Vano sambil bergegas menggendong Leo.