Alea kini duduk dalam kesunyian, tangannya masih terikat dan tak bisa keluar, tadi Alea berusaha kabur lagi dan sudah berhasil di temukan oleh para penjaga.
Wanita itu langsung di ikat oleh para penjaga, dalam keadaan tangan bercecer darah dari nadi bekas jarum infusan.
"Alea apa yang kamu lakukan?" tanya Zio datang dengan sorot mata yang merah.
"Aku mau bertemu dengan Leo, apa aku tidak boleh bertemu dengan putraku?" jerit wanita itu dengan tangisannya.
"Tetapi tidak dengan cara kabur lagi," kata Zio.
"Bagaimana aku bisa kabur kalau di ikat lagi seperti ini, aku di sini sampah tawanan dan tidak berararti lago kan di hatimu," lirih Alea.
"Bukan begitu, aku hanya tidak ingin kamu pergi, aku sungguh tidak berniat untuk menyakiti hatimu, Sayang." Zio berkata sambil melepaskan ikatan tangan Alea.