"Alea brengsek!" Zio berteriak dengan sekuat tenaga, pria itu terus mencari sampai larut malam.
Namun Alea tidak juga ditemukan. Zio merasa sangat kesal. Kenapa bisa-bisanya Alea ingin kabur darinya, setelah apa yang dilakukan selama tiga hari tiga malam, tidak adakah kesan yang indah untuk mereka berdua.
Karena itu Zio begitu geram pada istrinya itu. Alea sudah di beri kelembutan oleh Zio, namun wanita itu tetap saja masih memilih untuk lari dari rumah.
"Apakah aku harus memberikan kamu kekerasan, agar kamu tahu bahwa aku ini bukan laki-laki biasa, yang seenaknya bisa kamu permainkan Alea, aku harus mendapatkan kamu lagi, lihat saja, apa yang akan aku lakukan padamu nanti," kata Zio dengan nada yang rendah namun tersimpan sebuah amarah disana.
Tiba-tiba saja Reyvan datang dengan nafas tersenggal-senggal.
"Zivi ayo pulang," kata pria itu.
"Brengsek kamu, aku sedang mencari anak dan istriku aku pulang?" Jio membentak Reyvan dengan sangat kencang.