"Mama," lirih Evana kepada wanita di sebuah lapas itu.
"Evana kenapa kamu tidak berkunjung kesini, bukankah ini sudah sangat lama, 2 minggu berlalu dan kamu baru berkunjung?" ucap nyonya Avega kepada putrinya.
"Maaf kan Evana Ma," jawab Evana dengan nada yang rendah.
"Biasanya kamu berkunjung 2 hari sekali membawakan Mama makanan. Kamu harusnya tahu kalau tinggal di dalam penjara itu menjijikkan, memuakkan, makanan di sini tidak enak, kamu sudah tidak sayang lagi pada ibumu?" Avega membentak Evana dan gadis itu terdiam dengan mata yang berkaca-kaca.
"Maafkan Evana Ma, tetapi selama dua minggu ini, aku tidak pernah merasa sangat dilema." Wanita itu berkata dengan nada yang rendah sangat menyedihkan.
"Tetapi dilema kenapa? Apa yang sebenarnya terjadi?" Nyonya Avega mengerutkan dahinya, dia mulai mencurigai sesuatu hal, mungkin saja putrinya sedang menyembunyikan sebuah rahasia yang tidak diketahui.