"Jangan berkata seperti itu, ayo kita lupakan dulu masalah itu, sebaiknya kita makan, kita masih punya waktu 1 minggu untuk menikmati kebersamaan ini," ungkap Zio kepada Alea.
"Zio eh Zivi, kamu saja yang makan. Aku beneran tidak lapar." Wanita itu berkata sambil menatap ke arah Zio, dengan tatapan mata yang sendu.
"Aku tidak mau tahu, kamu harus makan, sini biar aku suapin. Pelayan siapkan sepiring nasi dan lauknya, aku akan menyuapi istriku," perintah Zio kepada pelayan yang berdiri di samping mereka.
"Baik Tuan Muda, akan saya siapkan dengan segera," ucap pelayan itu sambil langsung mempersiapkan sepiring makanan untuk nyonya mudanya.
"Kamu tidak bisa membiarkan perutmu kosong begitu saja, hanya karena kamu marah kepadaku, perutmu bahkan tidak bersalah jangan siksa perutmu seperti itu ya," kata Zio dengan suaranya yang rendah, lalu menggenggam tangan Alea dengan lembut dan penuh kasih sayang.