"Zio?" lirih Alea dengan tetesan air matanya.
Mereka kini terbaring di pinggir jalan karena tadi Zio sudah menyelamatkan Alea yang hampir saja terserempet motor.
"Zio, kamu salah orang, Nona." Zio membuang muka dan bergegas bangun.
"Aku tahu kamu Zio, ya Tuhan aku bertemu lagi dengan kamu, setelah tiga tahun ini seolah aku rasanya mati," ungkap Alea dengan tetesan air matanya.
"Nona, kita belum kenalan, namaku Zivi, bukan Zio," ungkap Zio sambil menatap Alea dengan tajam.
Mereka bertatapan. Degupan jantung Zio tidak karuan. Rasa rindu tiba-tiba saja menyerang. Dan kini seolah pria itu memiliki gairah hidup kembali.
"Alea inikah kamu, ternyata wajahmu lebih cantik dari pada di dalam sebuah gambar," lirih Zio di dasar hatinya.
Mereka kini sudah bangun dan terlihat baju kening Zio terluka karena terbentur dengan aspal. Saat tadi pria itu menyelamatkan Alea.