"Kyaaa ...." Gadis itu berteriak dengan begitu kencang ketika kini Zio sudah mulai menggerakkan tangannya.
Mengelus lembut area intim wanitanya dengan jemari tangannya.
"Zio," lirih Alea.
"Apa Sayang?" tanya Zio dengan mesra.
"Zio berhentilah," pinta Zio.
"Sayang, nikmati saja," pinta Zio.
"Zio," rengek Alea.
"Apa Sayang?" Zio tersenyum manis melihat Alea tersiksa seperti itu.
Wanita itu sebenarnya bukan tersiksa, tetapi lebih tepat merasa nikmat dan nyaman ketika dua jari milik Zio mulai menelusup masuk ke dalam organ kenikmatan milik Alea.
Sebuah gerakan yang membuat wanita itu menjerit tidak karuan.
"Zio, ow no, jangan di lanjutkan," kata Alea dengan jeritan yang sangat kencang.
"Stt sayang jangan terlalu kencang, nanti pelayan akan tahu apa yang kita lalukan di sini, sayang," kata Zio dengan senyumannya yang memikat.
"Ini semua gara-gara kamu, bad boy," desah Alea dengan tatapan mata yang berkabut.