Evana terus menangis di pelukan sang sahabat. Dia merasa sakit hati akibat kegagalan yang dia dera saat ini.
Tiba-tiba saja ponselnya berdering sangat kencang, dan itu mengejutkan Evana."Mama," kata Evana dengan mata yang membulat.
Ternyata ada telepon masuk dari lapas, dan Evana harus segera menerima panggilan telepon tersebut.
"Siapa?' tanya Nirvana kepada Evana.
"Telepon dari seseorang, dan ini sangat penting," kata Evana.
"Ya sudah terima kalau begitu, jangan sampai kamu abaikan," ungkap Nirvana.
"Kamu masuk dulu ke mobil, aku mau menerima telepon ini sendirian," pinta Evana.
"Ih kamu sudah mainan rahasia segala ya," ucap Nirvana sambil terkekeh.
"Nirva, nanti aku beri tahu, sana dulu deh," pinta Evana sambil mendorong tubuh sahabatanya.