"Find a good and responsible man first before you have a baby."
Satu kalimat yang pernah Almero Cannavaro ucapkan pada saat kelahiran Arfi Carli Cannavaro tiga tahun lalu. Satu kaliman yang saat ini menjadi beban di usianya yang ke 29 tahun. Ingin sekali aku melupakan percakapan itu. Jeslyn Marlioline tidak mengerti mengapa orang-orang ikut campur dan mempengaruhi apa yang harus ia putuskan dalam hidupnya.
"Kapan kamu punya pacar?Kapan kamu tunangan?Kapan kamu menikah?Kapan kamu punya anak? Kapan? Kapan?"
Hmm.. ia benar-benar sangat lelah mendengar sederetan pertanyaan yang dilemparkan kepadanya setiap bertemu dengan kerabatnya. Ia tidak tahu kenapa orang-orang senang mencampuri urusan kehidupan orang lain. Mungkin mereka pikir itu adalah ungkapan yang wajar untuk menunjukan rasa pedulinya kepada kehidupanku. "Tidak mungkin! Mereka tidak peduli padaku, Mereka hanya ingin mencampuri kehidupanku." pikirnya sangat kesal.
Jaslyn Marlioline bukan wanita yang suka dikendalikan. Ia adalah wanita yang bebas dan ini adalah hidupnya. Nggak ada siapapun yang berhak mengatur apa yang dia inginkan dalam kehidupannya dan bagaimana ia menjalankan kehidupannya nanti. Inilah kehidupannya dan ia yang akan bertanggungjawab sepenuhnya atas setiap keputusan yang ia ambil.
Ia berusaha mengabaikan kenyataan dimana dirinya yang masih sendiri dan tetap fokus mengembangkan perusahaan rekaman indie yang ia rintis sejak tiga tahun lalu. Jaslyn Marlioline mendirikan perusahan itu dengan kerja keras dan tanpa mengandalkan bantuan dari siapapun. Jaslyn Marlioline mengandalkan keahliannya dan menjalankan sesuatu dengan tangannya sendiri hingga akhirnya perusahaan itu berkembang pesat menghasilkan Album-album dan penyanyi yang berbakat.Tetapi dibalik kesuksesannya ia tetap saja 'Si Wanita Salju'. Karena ia selalu menolak pria yang ingin menikahinya. Ia sama sekali tidak peduli dengan perasaannya pria itu. Jaslyn Marlioline tetap teguh pendiriannya bahwa ia ingin menjalankan hidup sesuka hatinya.
Lagipula, kenapa seseorang tidak boleh mengambil keputusanya demi kebahagiaannya sendiri? Kenapa seseorang yang harus memperdulikan pendapat orang lain? Kenapa seseorang tidak boleh menjalankan hidup seperti yang orang itu inginkan? Dan, Kenapa hidup seorang wanita harus dikejar dengan deretan angka yang seakan hidupnya akan berakhir besok? Kenapa?
Jaslyn Marlioline adalah wanita yang mandiri, tidak pernah mengandalkan hidupnya pada siapapun. Iya, pada siapapun, Bahkan pria sekali pun. Lalu, kenapa aku harus memiliki pria disisiku?pikir Jaslyn Marlioline setiap kali orang menyuruhnya untuk mencari pasangan. Bakan pernah sekali sahabatnya bertanya apakah iya tidak menginginkan seorang anak dan Jaslyn Marlioline hanya tersenyum geli dan menggelengkan kepalanya.
Jaslyn Marlioline ingin mempunyai anak dari rahimnya sendiri,Tentu saja, Siapa yang tidak mau? Tapi hal itu bukan berarti menuntutnya punya suami? Jaslyn Marlioline memang sudah bertekad untuk tidak mempunyai pasangan hidup yang berusaha mengontrol setiap tindakannya. Dia tidak ingin menjadi wanita yang lemah dan bergantung pada pria. Baginya, pria hanyalah seorang penjajah kebebasan dan kehidupan wanita. Selain itu, pria juga berpotensi sangat besar melukai perasaan wanita dan ia tidak menyukai itu.Cukup satu kali ia terluka dan tidak ingin merasakan lagi. Bukan trauma, Melainkan rasa kewaspadaan diri terhadap pria.