Air mata dari Bryant tidak bisa di bendung lagi, karena dia benar-benar tidak bisa melihat keadaan saudara laki-lakinya seperti ini sekarang.
Orang tuanya juga sudah memberikan fasilitas yang terbaik agar Daniel bisa sembuh dan pulih sepenuhnya. Namun sampai saat ini Daniel belum benar-benar bisa di katakan pulih, karena kangker yang berada didalam tubuhnya begitu cepat menggerogoti tubuhnya.
Vino mengajak Bryant untuk duduk di kursi tunggu yang berada di depan ruangan ICU. Mami Dan Papi Bryant duduk juga di sebelah Bryant. Mencoba menenangkan suasana hati buah hatinya yang sedang hancur itu, karena melihat kakak kandung nya terkapar tidak sadarkan diri di dalam ruangan.
"Apakah kamu Vino?" Tanya Mrs. Berta
"Iya betul tante"