Vino memeluk tubuhku dengan erat, beberapa kali dia memberikan cakaran di punggung ku karena nikmat ciuman yang aku berikan sangat berbeda dari pada sebelumnya, karena saat ini ciuman yang aku berikan kepada Vino adalah ciuman yang sesungguhnya untuknya.
Aku memutuskan untuk membuka baju Vino dengan paksa, melepaskan dari tubuhnya yang begitu indah, aku bisa mengatakan bahwa tubuh yang di miliki Vino ini bukanlah kurus, melainkan ideal dengan memiliki beberapa kotak juga di perutnya. Aku membelai dadanya yang membuat dia memejamkan matanya dan mendesah merasakan belaian dariku.
Aku mencium leher Vino dan menghisapnya memberikan kesan nikmat yang bisa dia rasakan, kurasakan tangan Vino menjambak rambutku dengan erat, begitupun aku juga melakukan hal yang sama dengan meremas bokong Vino dengan mantap.
"Ahhhh Bryant!" Desah Vino semakin membuatku semangat untuk melanjutkan aksiku. Aku menghisap kembali leher Vino dan menjilati nya dengan binal.
