"Sekarang ceritakan semuanya padaku Pri? apa yang terjadi? hingga kamu terlihat marah seperti ini?" tanya Ardian berusaha untuk tenang.
"Aku mendapat kabar dari kantor, kalau keluarga Anita menuntut paman agar di penjara sementara atas kematian Anita, karena di pisau yang menancap di perut Anita ada sidik jari paman, keluarga Anita menyewa pengacara ternama dari kota." ucap Priambodo seraya memijat tengkuk lehernya yang terasa sakit.
Ardian yang sama sekali tidak ingat apapun hanya bisa berdiam diri.
"Pri, yang aku ingat aku hanya bertemu dengan Anita di rumah sakit, setelah itu aku terbangun di sebuah kamar dan ada Anita di situ yang ingin mengajakku bercinta. Saat itu aku antara sadar dan tidak, tapi aku selalu menolak Anita sampai dia mengancam akan membunuh Nayla. Aku hanya ingat hal itu saja." ucap Ardian berusaha untuk tenang.