Chereads / Realita VS Relina / Chapter 4 - Ruang Gerak Relina Sudah Berbatas

Chapter 4 - Ruang Gerak Relina Sudah Berbatas

Di Kapolresta Samarinda.

Amir yang sudah sembuh dan mendapatkan suaranya. Menyampaikan penyesalannya dan menyerahkan diri atas keterlibatannya dalam sebuah kecelakaan mobil di gunung Lipan Samarinda

Ruang gerak Relina sudah terbatas, dia tidak bisa lagi menggunakan kartu debit ataupun kartu kredit milik Realita. Hutang kartu kredit Realita sudah menumpuk, dia tidak sudi membayar tagihan-tagihan dari biaya kenikmatan hidup yang dia rasakan.

Begitu juga Andy, kalau kemaren sebelum bercerai, Andy mau saja membayarkan semua tagihannya, tetapi kalau sekarang, dia pasti mencibirkan bibir bila dia minta bayarkan. Penggunaan kartu debit akan berbahaya baginya polisi pasti akan menemukannya berdasarkan lokasi penggunaan dari kartu atmnya. Untungnya Relina sudah memindahkan uangnya ke dalam uang dering menggunakan identitas orang lain. Semua masalah muncul gara-gara Andy dan Amir, laki-laki sialan itu belum mati rupanya.

Ibunya, Yasmin sudah mengusirnya ketika dia membaca berita kalau dirinya adalah dalang kecelakaan mobil dan penculikan Realita. Wajah kembar mereka sekarang terpajang di sosmed. Relina tidak bisa lagi memamerkan rambut indahnya juga wajah cantiknya. Kemana-mana sekarang dia harus berpakaian tertutup panjang, berjilbab dan bercadar. Wajahnya setiap hari dibagikan di Fb, IG, grup WA dan lain-lain.

Andy sudah membeberkan tentang ulahnya yang menyamar sebagai istrinya kemudian menceraikan dirinya. Sekarang Andy memohonkan untuk pembatalan perceraian ke pengadilan agama karena perceraiannya dengan Realita tidak sah, disebabkan yang mengajukan perceraian adalah Realita palsu.

Amir untuk sementara dibebaskan, karena pengakuannya sebagai orang yang terlibat dalam penculikan Realita belum bisa dibuktikan. Di tambah lagi penyerahan dirinya ke polisi atas keinginan dirinya sendiri. Dan dia cukup koperatif dalam penyelidikan.

Andy secara khusus menemui Amir, untuk menanyakan peristiwa penculikan Realita. Menurut keterangan Amir, Realita mereka tolong dari kecelakaan itu, dan memasukkannya ke mobil, saat itu Realita terluka parah. Hanya saja Amir jatuh pingsan setelah itu. Ia telah hampir mati keracunan dan kehilangan suara akibat racun kalajengking, untungnya dia bisa tertolong. Dia baru tahu kalau Relina menyamar menjadi Realita menggantikan tubuh Realita di mobil sebelum pertolongan datang.

Amir mengaku dia tidak mengetahui kalau Relina sudah menikah. Sebagai lelaki pengangguran, dia sangat bangga ketika ada wanita cantik yang mengaku mencintainya secara diam-diam. Amir tidak mengetahui tentang pengrusakan mobil Realita. Ia hanya berperan menelpon sebagai suami seseorang yang minta di jemput di bandara. Dia juga tidak tahu siapa yang telah di telponnya itu, ia hanya nurut aja apa yang di suruh Relina, kekasihnya yang super cantik dan membuatnya tergoda. Andy membatin, dia juga terkecoh rayuan mautnya.

Andy menggelengkan kepala. Relina memang perayu ulung. Dia juga telah di tipu habis-habisan olehnya.

Amir meneruskan ceritanya, Dia diajak Relina melakukan pengintaian ke sebuah rumah, dan mengikuti mobil itu bergerak pada dini hari itu, hingga kecelakaan itu terjadi.

Andy menampar wajahnya sendiri. Andy menyesal mengapa sebagai suami ia tidak sensitif merasakan perbedaan antara istrinya dengan Relina. Dua wanita dengan wajah yang sama tetapi prilaku yang sangat jauh berbeda. Bodohnya aku! Andy menyesali diri.

Penyelidikan terhadap Relina meningkat. Polisi sudah mendapatkan identitasnya. Andy menambahkan bahan penyelidikan berupa salinan akte kelahiran Relina dan salinan surat perceraian orang tua Relina. Polisi juga berhasil mendapatkan identitas suaminya, Hidayat.

Hidayat yang selama bertahun-tahun tidak mengikuti perkembangan jaman dan tehnologi, dia hidup sederhana sebagai petani dan menjauhkan diri dari pergaulan masyarakat, terkejut ketika polisi menangkapnya sebagai pelaku penculikan terhadap Realita. Relina ini bukan istrinya tapi Realita istri orang lain. Hidayat jatuh terkulai di lantai. Ia tak percaya dunia begitu kejam padanya. Realita yang sedang hamil, tidak menyadari keadaan, ia keluar kamar. Ia terkejut banyak orang datang ke rumahnya. Meihat suaminya terkulai lemas, ia memeluk Hidayat dengan menangis. Ia tak mengijinkan seorangpun menyentuh Hidayat yang dikira suaminya.

Andy datang ke tempat itu. Ia melihat kejadian memilukan. Mirisnya lagi, Realita tidak mengenalinya. Ia bahkan mengusir Andy dan para polisi dari rumahnya.

Andy sangat terpukul melihat istrinya hamil oleh pria lain. Realita hamil oleh Hidayat suami Relina. Oh Tuhan, mengapa bisa begini! Andy menangis di tanah. Memukul-mukulkan tangannya ke tanah penuh penyesalan. Sungguh ia merasa hancur dan hampir gila.

Hidayat memeluk Realita, pasangan yang saling mencintai itu merasa terluka. Bagaimana mungkin bukan pasangan?. Realita meski tidak bisa mengingat masa lalunya tetapi sekarang ini orang lain mengatakan kalau dia bukan Relina istri Hidayat, dia Realita istri Andy. Mereka bukan pasangan yang sah. Bayi yang di kandungnya bukan dari suaminya. Ya Tuhan! Dosa apa ini, Realita tak bisa menerima kenyataan ini. Hidayat, pria baik dan penuh kasih sayang ini, ternyata bukan suaminya. Mereka adalah korban. korban kepalsuan yang diciptakan Relina, adik kembarnya.

Realita tidak pernah tahu kalau ia punya saudara kembar. Relina dimana dia? Dia yang menciptakan kekacauan ini.

Realita membaca berkas yang di bawa Andy. Ada banyak bukti yang menunjukan kalau dia Realita. Buku nikah, foto pernikahan, foto keluarga mereka, anak-anaknya. Realita punya dua anak. Foto masa kecil dan remaja Realita, laporan kecelakaan mobil di alaminya. Foto mobil yang hancur. Foto Rama dan Shinta ketika di rumah sakit, dan lain-lainnya. Realita pusing. Dunia di sekitarnya berputar-putar. Lantai di pijaknya seakan runtuh. Seluruh tubuhnya bergetar hebat. Hidayat menangkap tubuh limbung istrinya. "Relina....Lina... bangun sayang...aku Dayat suamimu...Lina...oh tidak!" Andy yang masih di luar rumah bergegas masuk. Para polisi yang bersama Andy juga masih berjaga diluar. Hidayat membopong Realita ke mobil. Mereka semua. pergi ke rumah sakit.

....

Yasmin menelpon Relina. "Apa yang kamu lakukan dengan kakakmu, hah!" kemarahannya memuncak. Ingin sekali ia menghajar putri kesayangannya itu. Anak kurang ajar itu telah membuat kekacauan. Betapa jahatnya Relina. Dia tidak menyangka putri yang di besarkan dengan susah payah ini, tega menghancurkan keluarga kakaknya. Parahnya lagi Relina berencana membunuh keluarganya. Iblis apa yang bersarang di kepalanya. Yasmin menangis tertahan. Dia tak sanggup bicara dengan anak iblis itu. Dia harus bertindak. Dia harus bertemu Realita, anaknya yang hilang. Kasihan Realita. Anak itu tidak berdosa. Dia adalah korban dari kesalahan dirinya, seandainya dia dulu tidak meninggalkan Yusuf, mantan suaminya itu. Semua ini tidak akan terjadi. Dia telah menempuh jalan yang salah. Dan Relina menempuh jalan yang sesat.

Di tempat persembunyiannya. Relina melihat perkembangan kasusnya di sosmed, hampir sulit baginya untuk melangkah keluar rumah. Dia merasa terkepung dimana-mana. Dia harus bisa keluar negeri sebelum ada pencengkalan dirinya. Yang jelas dia tidak bisa lagi menggunakan identitas dirinya sendiri atau identitas Realita. Dia harus bisa menghilang untuk sementara, sampai semua orang berhenti mencarinya. Relina menyempurnakan penyamarannya dengan merubah bentuk hidung, dagu, dengan cara di filler. Relina juga juga merubah bentuk tubuh, warna rambut, untungnya di kota Samarinda ini sudah banyak klinik atau salon kecantikan dan perawatan yang berani melakukan tindakan perubahan wajah tanpa izin dan pengawasan ekstra dari dinas kesehatan. Hampir tidak ada yang mengenali dirinya. Ia sebenarnya tidak merasa puas karena tidak bisa mengambil seluruh kekayaan Relina. Seandainya kalau tidak buru-buru ketahuan. Dia ingin tetap memakai identitas Realita supaya bisa lebih lama bersenang-senang.

Relina berhasil Relina berhasil membuat identitas baru, KTP dan Kartu Keluarga baru, paspor, SIM, ATM, buku tabungan dari identitas seorang wanita yang bersedia menjual identitasnya karena butuh uang banyak untuk operasi kanker payudara dirinya. Wanita ini tidak sadar telah berbuat dirinya menjadi kriminal baru. Padahal setelah menjalani operasi wanita tersebut meninggal dunia. Dia wanita perantauan dari Manado, sebatangkara, suaminya meninggalkannya ketika mengetahui dia sakit parah. Jadilah Relina namanya menjadi Revaline Paila, nama wanita yang meninggal itu.

Dengan penampilan baru dan identitas yang juga baru, Relina alias Revaline bebas berkeliaran dan berhasil lolos ke luar negeri.

Di rumah sakit terjadi ketegangan antara Hidayat dan Andy.