Chereads / Kinanti Salsabila / Chapter 3 - Pertemuan

Chapter 3 - Pertemuan

Pagi ini Kinanti mulai sibuk dengan kue kuenya.Dan hari ini dibuat lebih sibuk untuk mempersiapkan pesanannya.Bahkan dari semalam aku dan mbak Sri sudah sibuk mempersiapkan semuanya.Ini pesanan dalam jumlah lumayan banyak, dan tenaga mereka terbatas.Beruntung aku juga terkadang mempekerjakan ibu ibu tetanggaku, kalau pas ada pesanan yang banyak. Seperti hari ini, aku menambah 3 orang tenaga tambahan.

" Mbak Sri, ini adonannya sudah siap, tinggal di bungkus dan dikukus ya mbak"

" Ya Kinan, sekarang mbak bungkus, adonan yang lain sudah siap kinan?"

" Sudah hampir selesai mbak, nanti aku serahkan ke mbaknya buat di bungkus"

Beruntung mbak sri dan ibu ibu lain semua bisa bekerja dengan cepat dan rapi, mungkin karena mereka sudah biasa dengan urusan dapur.Sekali lagi aku bersyukur, karena dipertemukan dengan orang orang seperti mereka.Merekalah keluargaku sekarang.

" Ini adonannya sudah siap semuanya,"aku menyerahkan semua adonan yang siap di bungkus

" Mbak Sri aku mau kedepan dulu, sekalian buka tokonya , mbak tolong selesaikan yang dibsini ya"

" Ya Kinan, yang di sini mbak yang beresin, sana kamu buka tokonya, kasihan para pelanggannya"

Aku tersenyum dan pergi meninggalkan mbak Sri

" Eh Kinan, Al belum bangun ya" tanya mbak sri

" Belum mbak, sepertinya dia capek kemarin habis bertemu mbak Mely"

" Ya udah, biarin aja dia istirahat"

Aku mengangguk dan melanjutkan langkahku.

Meskipun hari ini aku membuat pesanan dalam jumlah besar, toko aku buka seperti biasa, tapi memang jumlahnya agak di kurangi, karena keterbatasan waktu. Toko aku buka setengah hari saja, nanti jam 4 sore kuenya harus sudah siap di kirim.

Pelangganku lumayan banyak dan aku tidak ingin mengecewakan mereka.

Waktu tidak terasa cepat berlalu, jam 3 aku sudah siap berangkat, karena pesanannya banyak aku memesan taksi.

" Mbak Sri sudah cek semuanya kan?"

" Sudah, mbak rasa sudah siap semuanya"

" Kalau gitu kinan berangkat ya, aku titip Al ya mbak"

Aku mendekati putraku dan memeluknya

" Bunda berangkat ya sayang, Al jangan bandel sama bu Sri ya"

" Siap bunda...Al kan sudah besar, Al tunggu bunda di rumah"

Aku tertawa dan mengacak rambutnya gemas.

" Ok deh bunda berangkat..dah Al..mbak Sri aku berangkat"

" Ya kamu hati hati ya" kata mbak Sri

" Da dah bunda.." Al melambaikan tangannya.

Perjalanan ditempuh kurang lebih 30 menit..

Aku mencocokkan alamatnya.

Dan disinilah aku berdiri menatap rumah besar nan mewah.

Aku mendekati pos satpam dan mereka mempersilahkan aku masuk

Memasuki halaman rumah itu, aku semakin kagum.Halaman yang luas dan taman yang tertata rapi..

Seorang perempuan paru baya menyambut kedatanganku..

"Mbak kinan ya..mari mbak silahkan masuk"

" Terima kasih bu"

Aku mengikutinya sambil membawa kue kue pesanan di bantu beberapa orang juga

Ruangan terlihat sudah tertata indah dan rapi..

" Ini pasti Kinan ya.."

Seorang wanita mendekatiku.Aku tersenyum dan mengangguk.

" Benar nyonya, saya Kinanti mengantar kue pesanan nyonya" aku menatap kagum .

Wanita yang masih terlihat cantik dan anggun di usia senjanya.

" Ah kamu masih muda dan cantik ternyata, Mely banyak bercerita tentang kamu" katanya ramah sambil menggenggam tanganku.

" Panggil saja mami Rani, biar lebih akrab"

" Ah baik nyo..eh mami" kataku sungkan

" Ayo kita duduk dulu sambil ngobrol"

Kami duduk di sofa..rumah yang terasa hangat, pasti keluarga yang harmonis, aku berguman dalam hati..Ah bahagianya memiliki keluarga.

" Jadi nak Kinan sudah lama dwngan bisnis ini?" tanya mami Rani

" Ya sudah hampir 3 tahun mami " jawabku singkat

" Wah bagus itu, masih muda tapi sudah punya usaha sendiri..oh ya kamu bisa bantu bantu mami kan , sebentar lagi tamunya akan berdatangan, acaranya dimulai jam 5, gak apa apa kan nak?"

" Tentu..dengan senang hati saya siap membantu mami.."

" Terima kasih banyak ya kinan, mami senang ada teman, dari dulu mami pengin punya anak perempuan..jadi anggap di rumah sendiri ya" kata mami lembut

" Terima kasih banyak mami.."

" Ayo kita siapin semuanya..sebelum mereka datang"

Aku mengikuti mami ke arah dapur dan menyiapkan semuanya

" Mami....apa semua sudah siap?"

" Sudah pi..ini semua sudah beres, untung kinan ikut membantu kita,o ya pi kenalin ini kinan, yang bikin kue kue ini" kata mami memperkenalkan kami

" Saya Kinanti Om"

" Wijaya." Laki laki paruh baya yang masih gagah di usianya menyambutku ramah..

" Masih muda ya..."

" Ya pi..oh ya dulu kinan sempat kerja lo di perusahaannya papi, dia asistennya Mely"

" Oh..pantas saja rasnya wajahmu terasa gak asing" kata pak wijaya

" Terus kamu bisnis kue kue ini ya kinan?"

" Ah ya om..kecil kecilan" kataku malu

" Bagus itu..usaha sendiri..gimana usahanya lancar?" tanyanya lagi

" Yah syukurlah pak, lumayan"..Pak wijaya menganguk..

" Pi...anak anak belum datang ya?"

" Sepertinya sudah, mungkin masih di kamar..bentar papi panggilin dulu"

Pak Wijaya meninggalkan kami..

" Kamu disini dulu ya kinan, mami mau kedepan..sepertinya tamunya sudah mulai datang"

" Ya mami.."

Aku beserta yang lainnya menyiapkan semua bingkisan yang akan diberikan pada anak anak yatim...

Tiba tiba..

Bruukkk..

"Ah...."

" Maaf..maaf saya tak sengaja" kataku dan melihat kearah seseorang yang ku tabrak

" Kamu.."

" Kamu"..

Kami berteriak bersamaan..

" Ah..kamu lagi..kenapa sih setiap bertemu kamu aku sial terus"..katanya gusar

" Maaf...saya tidak sengaja"

" Harus ganti baju lagi nih..jadinya"

"Sekali lagi maaf..atas kecerobohan saya" kataku penuh penyesalan..

Dia menatapku sekilas dan pergi berlalu..

Siapa dia?? Mengapa dia ada di sini? Atau mungkin dia anak mami Rani?..Aku menggelengkan kepala tak mengerti..

" Kamu kenapa kinan?"..tiba tiba mami mendekatiku.

" Ah tidak apa apa mami..tadi saya tidak sengaja menabark seseorang dan mengotori bajunya" kataku menyesal

" Mami...Ardana mana?".Seoarng laki laki tampan mendekati kami

" Loh..tadi mami sudah lihat sudah di sini, kemana lagi itu anak?coba kamu lihat di kamarnya sat..."

" Tunggu aja deh mam..palingan entar nongol tuh anak..ehmm..siapa ini mam?" tanya sambil melihat kearahku..

" Oh ini nak Kinan..mami pesan kue di tempatnya, ini loh Satria putra mami yang pertama, baru balik dari jerman, makanya kita bikin syukuran sekarang"

Aku tersenyum dan mengangguk kearahnya..

Dia hanya menatapku sekilas dan mengalihkan wajahnya..

" Satria mau gabung aama yang lain dulu mam"..katanya sambil melangkah meninggalkan kami..

" Maafin Satria ya nak..sikapnya memang begitu, dingin..".

" Oh gak apa apa mami.."

" Yah sudah mami tinggal lagi ya..sudah mulai ramai"..

" Silahkan mami.

Acara berlangsung lancar...tamu undangan sudah mulai berpamitan.Aku melihat jam tangan ku,

"Ah sudah malam, sepertinya aku harus pulang"

Aku mencari mami Rani hendak pamit..aku melihatnya sedang berbincang dengan pak Wijaya..

" Ehm..maaf mami, acaranya sudah selesai, saya mau pamit pulang dulu" kataku

Semua orang melihat kearahku..dan aku juga melihat dua orang pria tampan, yang aku tahu Satria dan seorang lagi sepertinya Ardana..

Itu yang aku tahu daro para pekerja disini..

" Sudah malam, biar kamu di antar Satria saja ya.."

" Eh gak usah mam..saya sudah pesan on line tadi" kataku berusaha menolak

" Gak bisa ini sudah malam, gak baik buat anak gadis..biar Satria yang akan mengantarmu"..

" Satria..kamu tolong antar kinan ya.."

Aku melihatnya mengangguk...sepertinya mami tidak bisa di bantah..

Aku ingin menolak..tapi tidak enak dengan mami dan tetpaksa pesanan taksiku cancel

" Terima kasih ya nak kinan..sering sering main kesini ya..biar mami ada temen" Aku tersenyum dan mengangguk

" Ya mami..kapan kapan saya mampir lagi, terima kasih juga buat semuanya"..

Mami memelukku..dan akupun pulang di antar Satria..

Dan disinilah aku sekarang..perjalanan ini terasa membosankan, aku tidak berani membuka pembicaraan dan sepertinya Satriapun begitu..

" Alamatnya dimana?" tanyanya membuat aku sadar dari lamunanku.

" Jalan melati.." aku menyebutkan alamat dan memberi petunjuk padanya..

Dalam keheningan tiba tiba handponeku berbunyi..

Aku melihat panggilan dari mbak sri..

" Ya hallo mbak Sri"..

" Kinan kamu dimana nak, Al panas " suara mbak sri disertai tangisannya..

" Aku sudah pulang mbak..tunggu sebentar lagi aku sampai mbak" jawabku panik.

Ah ada apa dengan Al? Tadi sore dia kelihatan sehat sehat saja..

Aku mulai gelisah dan sepertinya Satria melihat kepanikanku..

" Ada apa? Kamu terlihat cemas"

" Al panas di rumah..maaf bisa lebih cepat lagi, saya khawatir sekali"..

Dia mengangguk dan menambah kecepatan..

" maaf Al siapa?" tanyanya

" Oh dia anakku..umurnya baru 4 tahun"

Dia menantapku..

Aku sudah tidak peduli dengan tanda tanya yang tersirat dari pandangannya..

Pikiranku hanya satu..cepat sampai di rumah..

Akhirnya aku sampai di rumah dan tanpa perduli apapun lagi aku bergegas lari ke dalam rumah..

" Al..mbak sri" aku memanggil mereka

Aku menuju ke kamar Al dan melihat Al di tempat tidur..

" Gimana keadaannya mbak?"

" Ini sudah mendingan nak..mbak sudah kasi obat turun panas"..

Aku mendekati putraku..dan mengelus rambutnya..panasnya sudah turun.

Al membuka matanya..

" Bunda.."

" Ya sayang..bunda disini.." aku memeluknya..

" Al haus.."

Mbak sri menyerahkan gelas berisi air dan aku meminumkannya kepada Al..

" Al tidur lagi yah..biar jagoannya bunda cepat sembuh" Al mengangguk dan mulai memejamkan matanya..dan akhirnya terlelap tidur.

" Terima kasih mbak sri.udah jagain Al"

" Jangan sungkan nak..kita kan keluarga..oh ya gimana acaranya, lancar? tanya mbak sri..

Aku pun teringat dengan Satria yang aku tinggalkan tadi..

Aku keluar dan tidak mendapati siapapun di depan rumah..

Sepertinya dia sudah pulang..aku merasa tidak enak hati karena belum mengucapkan terima kasih karena sudah mengantarku.

Karena kepanikanku..aku memukul kepalaku sendiri..

" Kenapa nak?" mbak sri menatapku bingung

" Itu mbak sri, tadi aku di antar Satria pulang, tapi aku lupa, meninggalkannya begitu saja karwna panik, bahkan àku belum berterima kasih padanya mbak"

" Satria??

" Siapa nak?"

" Dia putranya mami Rani, yang punya acara mbak.."

" Oh...apa dia tampan?" tanya mbak sri menggodaku..

" Ih mbak sri apaan sih kok nanyanya gitu"

" Ya siapa tahu..ada sinyal sinyal gitu" mbak sri senyum senyum..

" Mbak sri ini ada ada saja..udah ah aku mau mandi dulu, mbak sri mau pulang sekarang?"

" Mbak nginep di sini saja ya ..nemenin kamu jagain Al"..

" Ya udah..mbak istirahat dulu, pasti capek seharian ini.."

Mbak sri mengangguk dan melangkah ke kamar tamu..

Setelah membersihkan diri, aku tidur memeluk Al..Badannya masih terasa panas

Aku mengompresnya agar Al merasa nyaman, dan mungkin karena kelelahan akupun tertidur..

Tengah malam aku merasa pergerakan dari Al..

Aku bangun dan terlihat Al gelisah dan meracau..

Aku goyangkan badannya dan aku merasa suhu tubuhnya semakin panas..

Bergegas aku membangunkan mbak sri agar bersiap membawa Al ke rumah sakit..

Untunglah aku bisa memesan taksi, dalam taksi aku memeluk al dengan cemas..

Oh Tuhan..semoga tidak terjadi apa apa..doaku dalam hati..