Pov David.
Di sebuah rumah besar dengan nuansa klasik. Di iringi dengan nuansa pagi yang begitu cerah. Beberapa pelayan sibuk mengerjakan pekerjaannya. Tetapi, berbeda dengan David. Dia masih berada di kamarnya. Menyiapkan semua barang-barang yang akan dibawa ke London. Jemari tangan menyentuh pigura yang berisikan sebuah foto pernikahannya dengan Salsa. Jemari tangan itu mulai mencengkram pigura sangat rapat. Kedua mata mulai berkaca-kaca. Memba6angkan pernikahan yang dulunya terlihat sangat indah. Meski semuanya hanya pura-pura.
Helaan napas kasar keluar dari sela-sela bibirnya yang setengah terbuka. David laki-laki tampan yang begitu sempurna bagi semua orang yang melihatnya. Ketampanan itu perlahan mulai pudar hanya karena kesedihan yang tidak pernah berhasil tersingkir dari pikirannya.
Davis menghela kembali napasnya. Jemari tangan itu mulai meletakkan kembali pigora itu di atas meja. "Maafkan aku!" kata David lirih.