Selama beberapa hari Devian masih saja setia menunggu Angel. Bahkan dia rela tidur di rumah sakit hampir 10 hari. Dia tidak mau pulang sama sekali. Terakhir pulang hanya mengambil pakaian. Dan, masih setia lagi menunggu istrinya. Dia berharap jika Angel bisa bangun sewaktu-waktu. Dia ingin dirintantak kalau dirinya selalu setia menunggu Angel.
Sudah 10 hari berlalu. Perban di kedua mata Angel sudah dibuka oleh dokter. Meski dia tahu dia tidak akan bisa melihat lagi. Dokter bahkan tidak mengambil mata Angel dan Angel tak punya mata lagi. Bahkan, dokter bedah terbaik mengganti mata itu dengan mata Salsa. Meski tidak bisa melihat setidaknya dia bisa menangis. Dan, bisa mengecilkan matanya. Dia bisa merasakan apa yang didengar sekitarnya. Untuk mengekspresikan dalam tangisnya.
Dia selalu merawat wanita itu. Membasuh tangannya dengan handuk basah. Dia begitu tulisnya merawat wanita itu. Entah bagaimana keadaanya. Entah bagaimana kondisinya nanti. Dia bisa menerimanya apa adanya.