"Kak Devid.." sapa Alan melambaikan tangan dengan senyum sumringah di wajahnya.
"Kapan kamu datang?" tanya David.
"Batu saja" jawab Alan. "Hai.. Sa." Sapa Alan melambaikan tangan ke arah Salsa.
David memukul kening Alan. "Apa kamu lupa dia gak bisa lihat. Percuma juga kamu lambaikan tangan." ucap David.
"Eh.. Iya, aku lupa. Kalau begitu aku samperin dia saja."
"Iya, tapi jangan dekati dia." sindir Alan.
"Apa aku sudah gak laku sampai istri kakak aku sendiri harus di embat." kata Alan, dia melangkahkan kakinya. Duduk di sofa. Sembari menarik tangan Salsa yang masih berdiri di depan sofa.
"Duduk, Sa. Mau sampai kapan kamu berdiri terus." ucap Alan.
"Kamu Akan beneran?" tanya Salsa.
"Iya, Alan. Memangnya siapa lagi? Apa ada orang lain?" tanya Alan bingung.
"Gimana keadaan kamu, apa dia jadi donorkan mata?" lanjut Alan bertanya pada Salsa, yang kini duduk di sampingnya.
Salsa mengerutkan keningnya. "Apa kamu tahu sesuatu?"