"Sepertinya Dea gak ada." kata
"Kenapa aku bodoh sekali. Memangnya kamu tahu Deaseperti apa? Kenapa kita muter-muter dari tadi. Tapi gak ada yang sadar sama sekali." kesal Salsa. Menghela napasnya. Dia menggelengkan kepalanya. Mengerutkan kedua matanya. Ia merasa dirinya terlalu bodoh. Kenapa juga mencari Dea jika dirinya saja tidak bisa melihat. Sementara Arga juga tidak kenal dengan Dea.
Arga melirik sekilas ke arah Salsa. "Aku juga tidak sadar. Maaf!" ucap Arga.
"Kamu gak salah. Aku yang salah. Kenapa aku terlalu bodoh juga." ucap Salsa.
"Sudah, sekarang lebih baik aku antar kamu pulang. Kamu pasti lelah, kan." Arga mengangkat tangan kanan yang semula fokus pada setir mobilnya. Dia melirik jam tangan hitam yang melingkar di pergelangan tangannya. Jarum jam menunjukan pukul dua siang.
"Sekarang sudah jam dua siang. Apa suami kamu tidak mencarimu nanti." ucap Arga.