"Dea... Kemana dia? Kenapa aku merasa jika Dea tidak akan kembali lagi kesini. Apa dia sekarang, benar pergi cari minum?"
"Jangan-jangan apa yang dikatakan oleh David benar. Jika Dea tidak baik?" pertanyaan itu mulai muncul di kepalanya.
"Kenapa Dea lama sekali?"
Hampir satu jam menunggu. Salsa masih duduk bersama dengan Arga. Bahkan mereka jarang sekali berbicara berdua. Seolah saling canggung di antara mereka.
"Aku antar kamu pulang." ucap Arga.
"Gak, usah. Aku nunggu Dea saja. Kau nanti takut jika David salah paham denganmu." Salsa mencoba tersenyum tipis. Meski dia tidak tahu, dimana wajah Arga sekarang. Dia bahkan tidak tahu seperti apa sekarang dia.
"Tidak, dia tidak akan marah. Lagian, aku bisa jelaskan nanti padanya. Jika Dea ninggalin kamu di jalan."