Di tengah malam. Dea pulang dari apartemen Salsa. Tanpa berbicara banyak dengan Salsa dan David. Karena tidak mau mengganggu pertengkaran mereka. Dea memutuskan untuk pulang lebih dulu.
Ini adalah awak baginya. Bagi dia, kesempatan yang bagus untuk masuk lagi menjadi orang ketiga. Sekarang, dirinya sudah berhasil membuat percikan pertikaian diantara mereka.
"Hah.. Akhirnya, baru mulai. Sudah jadi awal yang bagus." ucap Dea, menarik sudut bibirnya tipis. Berdiri gak model, dengan tangan kiri di atas perutnya. Tangan kanan memegang satu gelas Wine. Dia terus tersenyum bahagia. Membayangkan pertengkaran mereka tadi. Hal yang tak pernah diduga sebelumnya.
"Tapi menarik juga. Dia bisa bertengkar hanya karena beda pendapat." gerutu Dea, dia meneguk satu gelas Wine perlahan. Lalu beranjak duduk. Meletakkan gelas itu di atas meja. Pandangan matanya tertuju pada ponsel yang sedari tadi terus menyala.
