"Salsa, gimana keadaan kamu. Kamu tahu gak. Aku dari kemarin mikirin kamu terus." Angel yang baru saja datang ke apartemen Salsa. Dia langsung masuk berlari menghampiri Salsa yang masih berdiri dengan tongkatnya. Dia memasang alat pendengarannya lebih tajam. Menggerakkan kepalanya pelan, mencoba mendengarkan suara siapa yang datang.
"Angel, hati-hati. Jika kamu jatuh gimana?" Devian, meraih tangan Angel, mencegahnya untuk berlari.
"Sudahlah, aku baik-baik saja. Aku mau menemui Salsa." kata Angel penuh semangat. Dia tersenyum lebar. Seolah tidak terjadi apa-apa dengannya. Angel terdiam sejenak, dia memekakkan matanya beberapa detik. Dengan tangan memegang kepalanya yang tiba-tiba terasa sangat sakit. Kedua kakinya bahkan sudah gemetar tak mampu menopang tubuh Angel.
Devian, memegang kedua lengan angel. "Aku sudah bilang, jangan beliau berlebihan. Pikirkan gimana kondisi kamu. Jangan seperti ini, Angel." kata Devian lirih.