Setelah pertemuan tadi di dalam mobil Arga. Ana harus menunda perjalanannya ke luar negeri. Kali ini dia harus menginap di hotel untuk bertemu dengannya. Bahkan laki-laki itu tidak bilang jam berapa bertemu. Tapi, sebelumnya ada pesan dari nomor tak dikenal memberi tahu angka 8. Ya, dipikir itu harga. Dan, pergi tepat jam 8.
"Sialan laki-laki itu. Kenapa dia ajak aku ke hotel. Dasar otak mesum. Emang dia pikir bisa seenaknya saja bermain denganku. Tanpa memikirkan siapa aku sebenarnya." Dea terus berjalan masuk ke dalam lorong hotel. Mencari dimana kamar Arga berada. Wanita itu terus tersenyum sinis. Seolah dia punya pikiran lebih licik dari pada Arga.
"Aku akan tunjukan bagaimana liriknya aku nanti. Kamu bisa berpikir mesum denganku. Tapi, tidak dengan taktik ku." Dea, menarik rok pendek satu jangka dj atas lututnya. Dia membenarkan sepatu high heel miliknya yang hampir copot. Sembari melangkah lebih cepat. Kedua mata melirik ke kanan dan ke kiri.