"Jangan pernah lagi dekati Salsa. Jika kamu kasih punya harga diri. Eh… Iya, aku lupa.. Maaf! Bukanya sekarang kamu hak punya harga diri lagi, ya?" ejek Alan, menarik sudut bibirnya tipis. menepuk nepuk pundak Arga. Membuat laki-laki itu menggeram seketika. Meski ke dua tangannya mengepal, tapi dia mencoba untuk tetap merendakan emosinya. Entah apa rencana yang akan di lakukannya.
"Apa kamu mau marah denganku?" tantang Alan, menyenggol bahu Arga dengan bahunya. Dengan tatapan menantang seakan ingin sekali baku hantam di depan Salsa. T3tapi dia mencoba untuk meredam emosinya.
Melihat mereka terus bertengkar Salsa ikut emosi. Ia tidak suka ada pertengkaran jika ada di depannya.
"Alan... Udah, apa yang kamu lakukan?" Salsa menarik tangan Alan, menjauh dari Arga. Salsa berjalan mendekat tapi berdiri du depan Arga.
"Maafkan, dia. Ya, gitu. Dia itu sedikit emosian." ucap Salsa. Sembari tersenyum tipis.