"Hans.. Membereskan kaca yang berserakan di lantai. Tanpa dia sadari lantai yang semula putih itu kini di penuhi darah segar yang terus menetes dari tangan Hans. Rasa sakit yang dia rasakan tak sebanding dengan sakit hatinya saat ini.
Hans menatap jari dan telapak tangan kanan tangannya. Yang terlihat terus meneteskan air matanya. Bukanya segera membersihkannya. Dia hanya bisa tersenyum tipis melihatnya. Meski dalam hati ingin rasanya menjerit sekeras-kerasnya. ingin dia marah semarah marahnya. Namun itu percuma. Dia sudah berjuang terlalu jauh. Dan tak mungkin menyerah begitu saja.
Selesai membereskan semuanya. Hans segera mengobati lukanya. Membalutnya dengan perban. Pandangan matanya kosong saat dia mengingat di kana David meninggalkan Salsa kemarin.