"Sa… Apa kamu kasih ngambek?" sudah satu hari Salsa tidak keluar dari kamarnya. Dia merasa bersalah dengan apa yang sudah di lakukan kemarin.
"Pergi! Aku gak kau bicara sama kamu," pekik Salsa.
"Sa.. Tapi setidaknya keluarlah dulu."
"Aku sudah bilang. Aku gak mau keluar. Dan sekarang aku ingin sendiri."
"Apa kamu mau menyakiti dirimu sendiri hanya karena ponsel itu? Bilang saja kalau kemang kamu ingin bertemu dengan David." tegas Alan. Membuat Salsa yang barada di dalam kamar terdiam seketika. Dia ingin marah kesal, tapi dalam hatinya memang benar apa yang di katakan Alan. Dia sekarang butuh David. Dia ingin bersama dengannya. Berdua dengannya. Atau bahkan bisa merasakan kebahagiaan bersama.