Alan masuk ke dalam kamar Salsa. Ia yang mendengar perbincangan David dan Salsa membuat rasa penasarannya bertambah. Tanpa ijin dari wanita itu. Dia diam-diam membuka pintunya, lalu menutupinya perlahan. Berjalan mengedap-endap menuju ke balkon kamar. Mendekati Salsa di sana.
Alan memegang ke dua pundak Salsa. Membuat Salsa terjingkat dari tempat dia berduri.
"Alan…" pekik Salsa.
Alan meringis, menatap Salsa. Seakan ingin memamerkan gigi putihnya. Ia mengangkat ke dua jarinya. "Jangan marah!" gumam Alan.
Salsa memalingkan wajahnya, kembali menatap ponselnya.
"Hai… Kak?" sapa Alan, mengisbaskan tangannya sembari memegang pundak Salsa.
"Heh… Kau? Kenapa ada di kamar Salsa? Apa yang kalian lakukan?" tanya David tajam.
"Menurut kakak, Apa?" goda Alan, sengaja membuat David cemburu.
"Alan…"
"Apa?" jawab Alan santainya.
"Alan? Kenapa kamu ada di sini? Pergi sana?" Salsa memukul punggung alan berkali-kali.