Deg!
Melihat hal itu Salsa terdiam. Tubuhnya bergemuruh penuh amarah. Rasanya udara di dalam mobil itu sangat pengap. Spontan Salsa mengalihkan pandangan matanya. Dia berusaha tetap tenang. Tapi hatinya tak kuat. Rasa sakit itu sekan melilit hatinya. Ia mencoba tak tahu apa yang mereka lakukan.
Salsa benar-benar salah berada di posisi seperti ini. Seakan dia hanya sebagai figuran di dalam mobilnya. Menikmati pemandangan kotor suaminya dengan wanita lain.
"Sayang," Dea melepaskan ciumannya, mengambil napas sejenak, lalu melanjutkannya kembali. Sebuah kecupan saling membalas. Bibir mereka menggulum penuh gairah.
Salsa hanya bisa menelan ludahnya. Ia tak mau mengotori matanya dengan pemandangan seperti itu. Dia tak berhenti terus mengumpat dalam hatinya. Gimana tidak, baru saja David mengecup bibirnya. Dan sekarang bibir wanita lain. Rasanya hatinya di aduk-aduk dengan ribuah jarum tajam. Dia laki-laki yang gak punya pendirian sama sekali. Membuat Salsa geram.