David memeluk tubuh Salsa, menujuk tepat di bawah danau. Kilauan lampu yang menyala dengan kapal kecil yang di penuhi lampion tepat di tengah danau. Decak kagum Salsa saat melihatnya tak pernah berhenti. Dia sesekali melirik ke arah David dengan bibir menganga tak percaya dengan apa yang di lakukan suaminya. Ih, tidak! Lebih tepatnya mantan suaminya.
Nampak lampion dan ribua lilin di sana. Semua menghiasi tengah danau. Bahkan butuh seharian dia meminta asistennya menyiapkan semua itu dala sekejap mata. David yang semula ingin bilang cinta. Namun dirinya sangat ragu dan merubah huruf lilin itu menjadi nama Dia. Dengan tulisan dari ribuan bunga mawar merah yang sangat cantik
"Tetap semangat, jangan menangis lagi." ucap Salsa saat membaca tulisan bunga itu. Salsa menatap ke arah David, ia tersenyum, dirinya masih belum percaya. Salsa mencubit tangannya sendiri. Seketika dia menjerit sakit.