"Siapa yang mau beli baju?" tanya Salsa heran. "Apa kamu mau beli baju?"
"Mungkin Devian, atau Alan. Laki-laki yang selalu memperhatikanmu." Ucap David mendekatkan wajahnya. "Dan gak mungkin juga aku beli baju wanita," David mendekatkan wajahnya, badannya sedikit tertunduk ke dua kalinya. Ia menjukurkan telunjuk tanganya, menyentuh dahimya, lalu mendorongnya perlahan.
"Siapa lagi kalau bukan kamu, sayang." Ucap David. "Sudah jangan terlalu polos." David meraih pundak Salsa, ia meletakkan ke tangannya di atas pundak Salsa, memeluknya erat seperti bertemu teman lamanya. Ibu jari dan telujuk tangannya mencubit gemas hidung mungil Yeri.
"Sakit!" rintuh Salsa. Ke dua matanya tak lepas memandang wajah David. Wajah yang sangat berbeda dari sebelumnya. Terlihat lebih ramah, dan bersahabat dengannya.
Apa dia kerasukan? Kenapa dalam beberapa jam saja sifatnya berbeda. Wajahnya terlihat lebih fresh tanpa beban.
"Jangan terlalu lama menatapku. Jika kamu tak mau berhenti menyakitkan."
