Salsa berdiam diri di dalam kamarnya. Berbaring menatap atap langit. Pikirannya melayang mengingat kebaikan Alan tadi. Entah kenapa dia merasa sangat aneh pada Alan. Kata-kata Alan membuatnya sekarang tak bisa tidur. Entah dirinya merasa bahagia atau malah jadi masalah baru untuknya
"Apa sebenarnya maksud dari kata-kata Alan tadi? Apa dia suka denganku?" gumam Salsa. "Ah.. Jangan ngaco kamu Salsa, gak mungkin juga dia suka dengan kamu. Kenapa kamu sekarang terlalu percaya diri." Salsa memukul kepalanya lirih berkali-kali.
Tolong hilangkan pikiran ini. Aku tidak mau memikirkan laki-laki yang sudah punya pacar. Devian dan Alan. dia sudah punya pasangan. dan aku tidak mau menyakiti hati orang. Lebih baik aku diam di sakiti oleh seseorang, dari pada dia menyakiti hati orang lain.
Salsa terdiam mengingat David. Ia teringat di saat laki-laki itu membantunya tadi. Meski hanya sekilas saja melihat wajahnya yang panik David begitu menggemaskan. Ia merasa ingin sekali mencubitnya.