Alan melaju dengan kecepatan sedang mencari Salsa di penjuru jalanan yang dia lewati.
"Di aman Salsa? Dan Kak David benar-benar tak habis pikir. Aku kira dia bisa mencintai bahkan menjaganya. Ternyata sama saja." gumam Alan, memukul pelan setir bulat mobilnya dengan telapak tangannya. Lalu memegang kepalanya, mengusap rambutnya frustasi.
Sudah hampir dua jam Alan berjalan tanpa arah. Mobilnya melaju mengikuti jalanan di depannya. Tanpa tahu, tujuan mau kemana.
"Mau cari di mana lagi, Salsa tidak ada di sini." Alan memutar otaknya. Ia menggaruk kepalanya yang tak gatal itu. Tiba-tiba ia teringat dengan kakaknya Devian.
Ia mencoba meraih ponselnya di dasboard mobil. Dan baru ia pikirkan layar ponselnya menyala dan Devian menghubunginya.
"Baru aku telfon, panjang umur dia." gumam Alan, mengangkat telfon dari Devian.
"Ada apa kak?" tanya Alan memulai pembicaraan lebih dulu.
"Datanglah ke rumah sakit sekarang. Ada hal yang ingin aku katakan." ucap Devian.
"tentang apa?"