Salsa menyedu caffe latte miliknya. Ke dua matanya tak lepas menatap David yang masih berdiri di depannya. Ia bingung dengan apa yang di lakukan laki-laki itu. Tiba-tiba traktir semua yang ada du sana. Tanpa kasih tahu padanya, apa yang sebenarnya terjadi. Tapi ada hal aneh, semakin membuat kepalanya bertanya tanya.
Dia begitu berbeda sekarang. Suka menggodaku, merayu, bahkan sudah bisa mengeluarkan kata-kata manisnya. Di saat seperti ini. Akan terasa sangat susah, jika aku jauh darinya.
"Kenapa bisa hambar?" tanya Salsa, baru membalas ucapan David.
David menatap melangkah mendekati Salsa dan duduk di sampingnya. Ia menyentuh dagunya, membuat Salsa semakin gugup. Ke dua matanya menatap bingung. Apa yang harus di lakukannya saat berhadapan dengan laki-laki yang sempat mengisi hatinya. Dan masih tetap ada di hatinya.
"Karena rasa manisnya hilang. Lagian wajah kamu erlihat sanga muram apalagi minumannya." gumam David.