"Jangan pikir kamu bisa seenaknya dengan istriku. Meski kamu adikku sendiri Aku tidak kan biarkan itu semua.."
"Kak.. Sudah kak.. sudah.." Devian memeluk tubuh Davud, mencegah dia bertindak lebih jauh lagi.
"Lepaskan aku? Aku ingin memukul laki-laki kurang ajar seperti dia. Aku mau kasih pelajaran padanya. Agar tidak sernaknya dia berani menyentuh milikku."
Alan yang tersungkur di bawah, dia memegang ujung bibirnya yang sedikit mengeluarkan darah segar.
"haha.. Apa aku gak salah dengar? Dia milik kamu?"
"Alan.. Sudah hentikan. jangan buat David tambah emosi." gumam Devian, berdiri di tengah-tengah mereka.
"Biarkan saja, kak. Aku ingin tahu seberapa besar cinta dia pada Salsa? Tapindia selalu membohongi hatinya anekdot. Seolah dia tak perduli dengannya." Alan beranjak berdiri. Tersenyum tipis berjalan mendekat ke arah David. Ia mendorong tubuh Devian menjauh darinya dan David.
