Setelah malam kemarin. Dea merasa tidak pernah kecil dengan Hans. Justru Dea merasa bangga terhadap Hans. Dia sangat berbakti pada ibunya. Apalagi hanya dirinya yang merawat ibunya saat ini. Dea perlahan semakin menunjukan bunuh cinta pada Hans. Dia tak berhenti kagum dengan sikap Hans yang selalu memuliakan ibunya.
Dia masih teringat, bagaimana Hans juga baik padanya. Selalu melindunginya. Dia yang selalu perhatian padanya. Dari perhatian kecil sekalipun.
"Hans.. Kamu membuat aku merasakan jatuh cinta lagi setelah sekian lama. Aku merasa jadi wanita yang sangat beruntung bisa mendapatkan cinta kamu. Aku wanita yang beruntung mendapatkan seorang laki-laki yang berhati malaikat." ucap Dea. Tak berhenti terus tersenyum.
"Dea.. Kamu dirumah sekarang?" suara itu sangat familiar bagi Dea. Dea mengerutkan keningnya, seketika menoleh cepat ke sumber suara. Wajah yang semula datar, Dia perlahan mulai menarik sudut bibirnya. Mengulurkan sebuah senyuman tipis di wajahnya.