"Mau sampai kapan kamu tidak menerima anugrah yang sudah di berikan. Itu adalah milik kamu sekarang. Mata ini, mata yang sekarang milik kamu. Kenapa kamu makan bersedih." tanya Arga. Dia mencolok pipi Salsa. Melihat wanita di depannya cemberut. Arga merasa sangat ingin sekali mencubit kedua pipinya. Tapi, dirinya sadar. Saat Salsa seperti ini, pasti akan marah jika digoda.
"Kamu gak tahu, kamu gak tahu bagaimana perasaanku. Saat melihat temanku sadar. Dan, dia tidak bisa melihat. Aku hanya ingin sekarang dia sembuh." Salsa terus mendorong tubuh Arga menjauh darinya. Langkah kaki Salsa menuju ke ruang tamu. Dia beranjak duduk di sofa. Sembari merentangkan kedua tangannya di atas. Kepala sedikit mendongak.
"Aku tidak bisa melihat Devian menderita karena aku. Semua gara-gara aku. Bahkan, Angel ikhlas memberikan ini padaku." jelas Salsa. Dia menekankan matanya sejenak, menahan air mata yang hampir saja keluar dari kedua matanya
