"Sepertinya ada tamu?" kata Salsa. Dia menarik tangannya dari genggaman tangan David.
"Tamu?" David mengerutkan keningnya. Dia mulai bingung siapa yang datang ke apartemennya. Entah kenapa perasaanku mulai aneh, dia takut jika Dea tiba-tiba datang lagi ke apartemennya. Dan, memberitahu semua tentang hubungannya.
"Bentar! Aku coba lihat dulu. Kamu disini saja, jangan kemana-mana." Kata David, dia mulai berjalan membuka pintu apartemennya. Perlahan mengangkat kepalanya, menatap ke depan. Kedua bola matanya hampir saja melompat dari kerangkanya. Saat dia beneran melihat Dea berada di depannya.
David meraih pergelangan tangan Dea. Mencengkramnya sangat erat. Meski wanita itu terlihat meringis menahan sakit. David, tidak peduli tentang itu. Meski harus meninggalkan bekas memar di tangan Dea. Baginya, dia lebih takut jika Salsa tahu tentang Dea.