Sebuah kecupan lembut mendarat di pipi David. "Apa yang kamu lakukan?" tanya David, melirik ke arah Dea.
"Memangnya salah aku memberikan kode pada calon suamiku." kata Dea, mengedipkan salah satu matanya.
"Calon suami?" tanya David bingung.
"Apa kamu berharap kita akan menikah? tanya David heran.
"Iya, aku berharap kita akan menikah. Akan tahu, oma kamu pasti tidak setuju. Apalagi keluarga kamu yang lain. Tapi, aku akan tetap setiap sama kamu. Kita harus minta ijin oma sama-sama." kata Dea. Mencengkeram sangat erat lengan tangan David. Dia menatap lekat-lekat kedua mata David.
Kedua mata mereka saling bertemu satu sama lain. "Kenapa kamu bicara seperi itu. Kamu tahu, aku punya istri. Gimana bisa aku melakukan itu."
"Kamu dan dia sudah pisah kan. Lagian perjanjian kamu sudah selesia. Sekarang, kamu akan menikahiku." kata Dea.