"Mau sampai kapan kamu menghindar terus dariku." suara berat seorang laki-laki itu menghentikan langkah Salsa.
Dia tahu itu suara siapa, karena memang tak asing di telinganya. Ya, si laki-laki nyebelin, gak punya hati itu. Membuat Salsa selalu ingat, suaranya, sentuhan tangannya, bahkan hembusan napasnya saja ia masih bisa kerasakan ada di sampingnya.
Salsa memejamkan matanya, ia merasakan hembusan nafas David begitu nyata di lehernya, perlahan naik ke telinganya. Membuat Salsa melayang jauh terbang di dalam bayangan hubungan cinta yang terlalu vulgar.
Bentar! Bentar! Kenapa ini seperti juara. Aku sedang melamun tapi seakan dia sudah berada di samping aku beneran. Salsa membuka matanya lebar, wajahnya mengernyit, perlahan menoleh menatap David tepat berasa di sampingnya. Bahkan dari tadi dia mengecup lembut lehernya. Membuat fantasi kotor dalam pikiran Salsa.