Selesai bekerja part time, Alan terdiam di depan cafe. Ia mentap sekelilingnya.
Iningara-gara Salsa. Bukanya dia yang harus bekrrja lebih dulu. Dan malah melemparnya padaku. Apa dia sengaja karena tidak mau membantuku, awas saja jika aku bertemu dengan kamu lagi.
Alan mengerutkan keningnya, saat dirinya tak melihat Salsa disana.
"Di mana Salsa?" tanya Alan. "Apa dia sengaja meningglakanku.. Tapi memang ini sudah malam, pasti dia sudah pergi.. Tapi aku gimana?"
"Apa dia beneran tega meninggalkanku sendiri disini? Apalagi ini sudah tengah malam lagi, apa aku harus menginap di hotel untuk malam ini." Gumam Alan, mnarik kopernya, dan berjalan menelusuri jalanan.
Seketika Alan tersenyum tipis, mengangguk anggukan kepalanya, baru saja dia ingat jika Devian punya apartemen di London. Dan dia pernah menempatinya. "Kenapa gak kepikiran dari tadi, jadi aku gak perlu capek-capek kerja lagi hanya demi mencari uang. Tapi butuh juga sih."