waktu menunjukan jam 09.30 wib. Seperti biasa aku hanya akan membuka mata dan menggeliatkan tubuhku setelah itu aku memejamkan mata lagi. Entah bagaimana kebiasaan buruk ini berlanjut sejak aku memasuki tahun pertama kuliahnya. Oh, perkenalkan aku adalah Leni Arsinta, gadis biasa-biasa dari keluarga yang juga biasa. aku juga memiliki kadar IQ yang ala kadarnya alias kemampuan otaknya biasa banget. Bersyukur karena aku masih bisa melanjutkan pendidikan kejenjang Perguruan Tinggi dengan nilai yang ala kadarnya. Aku tidak suka angka-angka namun ntah kenapa aku bisa masuk ke jurusan Akuntansi!? hah, baiklah mungkin ini hukuman karena aku terlalu benci dengan angka, hmm?...
Kali ini aku akan menceritakan pada kalian saat aku mulai nakal di tahun pertama sampai sekarang! sssst... ini rahasia lhoo hhhi
Sebenarnya saat ini aku telah memasuki tahun terakhir di kampus dan sedang menyusun TA (Tugas Akhir) karena aku telah memilih program DIII Akuntansi dan teman sekelasku kebanyak telah lulus tahun ini dan menyisakan beberapa biji yang tertinggal. Tapi aku biasa saja, ntahlah diriku pun bingung sendiri dengan apa yang sebenarnya terjadi dengan fisik serta psikologisku? aku mencoba memahami diriku sendiri tetapi terasa sangatlah sulit. Rasa benci akan diri sendiri tumbuh semakin lama semakin besar namun, hal ini tentu saja tak dapat di perlihatkan pada orang lain. Karena semaksimal mungkin aku bersikap biasa dan sewajarnya. ya, ya, ya ini terdengar begitu muna nya diriku. tapi ini cara agar aku tidak terlalu di perhatikan orang lain, termasuk keluarga, teman maupun orang-orang yang dekat denganku.
Aku sudah biasa dianggap sebagai orang baik karena jarang sekali menunjukan ekspresi marah saat ada yang mengangguku melainkan aku lebih banyak terkekeh atau tersenyum seakan itu bukanlah hal besar. Dan hal ini membuat aku terbiasa menahan amarah serta memilih untuk diam, jika suatu hal itu membuat marah diriku tidak langsung berteriak atau mengamuk melainkan akan semakin diam dan jika sampai puncaknya saya akan menangis sejadinya. Tetapi balik lagi hal ini akan aku lakukan dibelakang mereka karena aku tidak mau mereka melihat aku menangis.
hu hu... sekarang harusnya aku sedang menyusun dan bahkan sudah selesai seharusnya! tetapi aku malah malaaaas sekali mengerjakannya tak ada semangat sama sekali. Bahkan aku mencoba menjauh dari hiruk pikuk dunia nyata dan tenggelam dalam pemikiran ego ku mengenai kehidupan yang telah aku jalani selama ini yang selalu berbeda dengan yang telah aku rencanakan dan memang benar manusia hanya bisa membuat rencana sedangkan Tuhan yang menghendakinya.
Aku mau jadi anak nakal!? itu adalah salah satu keinginanku yang mencoba memberontak karena aku biasa tampil kalem, ceria, dan bahkan mendapat julukan orang tersantuuuy diantara teman-teman yang lain.
Aku memiliki teman 'dekat' menurutku tapi entahlah apakah mereka juga menganggapku atau tidak ya udha...
Kisah ini tentang aku yang ingin memikiki sosok sahabat yang setia dan memerima aku apa adnaya bukan karena rasa iba! teman yang selalu ada disaat aku membutuhkan sosoknya... tapi ini hanyalah khayalanku saja sampai saat ini. Aku yang mencoba selalu ada untuk mereka sahabat karibku walau aku sedang sibuk dan deadline demi sobatku apa yang enggak? iya kan! tapi ketika aku membutukan mereka aku tak dapat menemukannya hanya tertinggal aku dan bayangan yang tersisa. Memang aku terkesan ingin menerima pamrih mereka tapi sungguh bukan maksudku untuk itu. aku hanya ingin saat dimana aku merasa sendiri mereka ada dan mengatakan bahwa aku tidak sendirian. Sekali lagi ini hanyalah khayalan tingkat dewaku sungguh naif dan bodohnya aku yang selalu mengharapkan kehadirannya.