Chereads / Hey, Rutak / Chapter 2 - Pesona Rutak

Chapter 2 - Pesona Rutak

Senin, 27 Juli 2019

07:15AM

Gue Rudi, sekarang kalian boleh manggil gue Rutak karena gue udah terima dengan lapang dada panggilan itu.

Sekarang gue berdiri di depan gerbang SMA Harapan. Semua orang yang lewat gak sadar kalau gue botak karena gue sekarang masih pake Topi. Rencananya gue bakal lepas topi saat disuruh sama guru atau dipaksa lepas sama teman sekelas nanti.

Penampilan gue juga gak terlalu mencolok, gue pake jaket biru, earphone di telinga, dan topi yang menutupi kebotakan gue. Yang membuat gue gak masuk kedalam sekolah cuman satu yaitu nyari Kiana, gue denger dia masuk ke SMA ini sih.

Tidak lama kemudian muncul gerombolan cewek-cewek yang berlari menuju luar gerbang. Ternyata cewek-cewek itu mendatangi Cowok ganteng yang sedang berjalan menuju sekolah. Awalnya gue kira gerombolan cewek-cewek itu mendatangi gue buat lepas topi gue tapi ya itu cuman khayalan gue yang liar.

"Kyaaaa!!! Kak Ariff!".

"Kyaa! Kyaa! Kyaa!".

"Ashiaaappp!".

Kok gue malah dengar ashiap ya di gerombolan cewek-cewek itu?. Tapi iya sih gue akui orang yang namanya Arif ini ganteng banget, kalau gue cewek dan dia nembak gue pasti gue tolak.

Setelah beberapa lama gue menghindari gerombolan penggemarnya Arif, gue pun masuk ke sekolah karena jam sudah menunjukkan 7:30AM.

Seperti biasa di sekolah di Indonesia pasti ada yang namanya Upacara pembukaan semester baru sekaligus pembukaan orientasi bagi murid-murid baru. Dan alangkah terkejutnya gue baru ingat ada orientasi sekolah selama 2 hari dan selama 2 hari ini gue pasti bakal dikerjai kakak-kakak kelas karena kebotakan gue. Mampus gue!!!!.

Oh ya Di SMP gue aman karena waktu itu kan gue make wig dengan lem perekat yang sangat susah terlepas.

Upacara selesai dan dimulai mimpi buruk semua murid kelas 1. Para guru masuk kedalam ruang Guru dan kakak-kakak kelas 3 mengambil alih acara orientasi.

"Halo semua adik-adik kelas 1! Perkenalkan nama saya Rahman Subandi ketua OSIS jabatan 2018/2019."

Setelah itu ketua OSIS ngebacot berbagai hal dari yang penting sampai yang tidak penting. Gue males dengerin karena gak penting juga bagi gue.

Setelah ngebacot Ketua OSIS kurang lebih 30 menit, acara selanjutnya adalah perkenalkan semua ekstrakulikuler yang ada di sekolah. Ada Basket, Voli, PMR, Paskibra, Sepak Bola, Bulutangkis, dan tentu saja OSIS. Gue sih rencananya masuk Basket karena Basket adalah ekskul yang mempermudah orang untuk terkenal.

Setelah pengenalan ekskul, selanjutnya adalah bersih-bersih lingkungan sekolah. Lalu setelah itu acara terakhir dan acara paling laknat di Orientasi Sekolah yaitu.... Kedisplinan. Gue gak tau ya di sekolah lain apa sebutannya acara yang mempermalukan anak kelas 1 ini tapi di sekolah ini nama Kedisplinan...Tai mu disiplin, adanya kami dibuat malu!.

Murid Cewek dan Cowok dipisah untuk kali ini. Kalo Cewek dibimbing oleh kakak-kakak kelas yang cantik-cantik dan lemah lembut sedangkan Cowoknya dibimbing oleh kakak-kakak kelas yang kayak kampret semua.

"KALIAN DISINI SEMUA MASIH MENTAL ANAK KECIL! KALIAN HARUS DIBIMBING!".

Bacotan dari seorang kakak kelas OSIS. Badannya gede dan wajahnya seram. Jujur gue lumayan ketakutan saat ngeliat dia tapi kalau gue kelihatan ketakutan maka gue bakal jadi mainan pertama mereka.

Setelah ngebacot nya, Kakak kelas tadi menyuruh satu cowok kerempeng dengan wajah yang meminta ampun. Setelah itu dia disuruh berdiri tegak dan celananya dilepas sama kakak kelas. Awalnya dia melawan tapi setelah di beri ancaman dia diam dan menerima kenyataan kalau celananya akan dilepas. Wajahnya sangat memerah dan matanya mulai berkaca-kaca, semua orang yang melihatnya tertawa terbahak-bahak.

"GAK ADA YANG LUCU!" Semua orang diam saat kakak kelas itu teriak. "YANG MASIH KETAWA GANTIIN DIA DIDEPAN! INI ADALAH CONTOH UNTUK KALIAN YANG MENTAL NYA MASIH LEMAH! DIA KUAT LOH, TAHUN LALU ADA YANG NANGIS SAAT GUE LEPAS CELANANYA!" Lanjutnya.

Kalau gue sih pantas aja kalau ada yang nangis soalnya ini masalah celana dilepas loh apalagi cuman make kolor kayak dia yang didepan. Kawan aku turut berduka buatmu.

Setelah beberapa lama akhirnya dia boleh kembali ke barisan lagi, namun sebelum turun kakak kelas memeluknya dengan erat. Mungkin itu adalah cara dia meminta maaf karena telah mempermalukan dia.

Aku yang sedang melamun tiba-tiba dilempar kertas sama kakak kelas.

"Oi kamu berdiri!".

Gue melihat kanan kiri.

"KAMU! OI KAMU!".

Akhirnya gue berdiri dan pergi menuju kedepan.

"Siapa namamu?".

"Aku? Namaku Rudi."

"Lepas topi lu."

Gue melihat matahari yang menyinari topi gue.

"Yakin nih gue lepas topi?".

"IYA! CEPETAN!".

Aku harap dia punya kacamata hitam. Dengan perlahan gue melepas topi gue. Setelah topi gue terlepas, semua orang ternganga karena melihat kepalaku. Cahaya matahari mengenai kepalaku dan pantulan cahayanya mengenai Kakak kelas yang melempar kertas kepadaku tadi.

"MATAKU!MATAKU!MATAKU!".

"Silau mennn!!!!!!."

Semua orang bubar dari lapangan karena mereka kesilauan dengan pantulan cahaya kepalaku. Sedangkan kakak kelas tadi menjerit-jerit karena matanya masih kesakitan. Sepertinya aku akan dikerjai habis-habisan oleh Kakak kelas habis kejadian ini....