(POV Kyzir)
—3 April 2017, 15:30 PM
Aku duduk di lantai sambil menikmati kue mochi dan teh hijau yang sempat kubeli waktu menuju kesini. Selagi aku menikmati kue mochi yang enak ini, cewek kasar itu terus memandangi ku dengan tatapan yang membuatku kesal. Aku ingin menegurnya tapi aku masih agak kesal saat mengingat dia melempar ku dengab patung tiki tadi. Jika kalian berpikir aku memakan kue mochi ini sendirian itu salah, soalnya aku memberinya beberapa kue mochi yang kutaruh di piring kecil lalu menaruhnya di meja teh bundar ini. Aku tidak sejahat itu gak mungkin aku tega makan mochi sendirian tanpa memberinya sedikit pun, walau sempat kepikiran kayak gitu sih.
*Ting-tung
Hpku mendapatkan notifikasi dari WA. Ternyata Ibu yang menanyakan kondisi ku yang sudah berada di Jepang. Aku pun membalas pesan Ibu agar dia tidak khawatir.
(Aku sudah sampai di Jepang dengan selamat.)
Setelah membalas pesan Ibu aku pun melanjutkan memakan mochi dan minum teh hijau.
"Sepertinya tidak ada jalan lain selain tinggal bersama." Cewek kasar itu memulai perbincangan namun aku tidak menghiraukan nya dan terus menikmati mochi.
"Selama tinggal bersama kita harus membuat peraturan masing-masing. Apalagi untuk seorang wanita seperti ku." Aku masih menghiraukan nya dan tetap asik menikmati kue mochi.
"Namaku Komatsu Haruru, salam kenal." Aku masih menghiraukannya sampai aku tidak lagi mendengar ucapannya.
Karena kesal aku terus menghiraukannya, dia melempar gelas teh hijau kearah ku. Alhasil aku basah dan bau teh hijau, untung sudah dingin tehnya tapi enak juga bau teh hijau.
"Apaan sih gak jelas." Ucapku sambil mengambil tisu yang berada di dekat tempat tidur.
"Kamu yang gak jelas! Dasar Koala jelek. Orang ngajak ngomong malah di kacangin"
Awalnya aku memutuskan tidak peduli tapi saat mendengarnya dia memanggil ku Koala switch amarahku menjadi 'ON'.
Aku berdiri dan duduk disebelahnya. Aku menatap wajahnya yang kebingungan melihat tingkah ku sekarang...Yosh sekarang saat nya.
*Tuk
Aku menjentikkan jari ku ke arah jidatnya yang lebar. Dia kesakitan sampai mengeluarkan air mata. Dia memegangi jidatnya dengan kedua tangannya dan memandang ku dengan tatapan kebencian.
Aku mengulurkan tanganku kepadanya "Namaku Hida Kyzir, tapi kalau di Indonesia namaku Hida Kyzir Arisandi."
"Ribet ah namamu! Kyzir aja gak papakan?".
"Iya gak masalah asalkan bukan Koala."
Dia memegangi kedua bahuku lalu membenturkan jidatnya ke jidaku dengan sangat keras. Bukannya merasa sakit, kami berdua saling mengadu jidat siapa yang paling keras dan kuat.
"Padahal tadi aku sudah memperkenalkan namaku! Aku Komatsu Haruru! Kau bisa memanggilku Haru!".
"Ya! Salam kenal Harun!".
Kami melanjutkan adu jidat sampai setengah jam. Sungguh hal bodoh namun bagiku itu adalah bukti siapa yang paling kuat diantara kita walaupun sampai akhir tidak ada yang menang.
Setelah pertarungan kuat-kuatan jidat kami pun memutuskan tidur dimana. Kasur di kamar asrama ini 2 tingkat, karena aku gak masalah tidur dimana saja aku pun membiarkan Haru tidur di bawah dan aku diatas.
Karena Haru ingin adanya aturan di kamar ini, jadi kami masing-masing buat aturan sesuai kebutuhan kami masing-masing. Berikut aturan-aturan yang sudah kami buat :
-Aturan Kyzir
•Tidak boleh ribut
•Jangan berkata kasar
•Ganti baju di kamar mandi, jangan di tempat tidur
•Jangan mendengkur
•Jangan menangis, kecuali aku
-Aturan Haru
•Kyzir gak boleh masuk kamar mandi setelah Haru
•Haru yang berkuasa di kamar ini
•Masak makanan bergantian (Jadwal masak akan kubuat nanti!)
•Gak boleh mendengkur
•Ngintip hukuman mati, kecuali ikan_tuna
"Geh! Kenapa ikan_tuna boleh?!".
"Kan ikan_tuna yang buat cerita."
Setelah itu kami berdua setuju atas aturan masing-masing dan harus mematuhi semua aturan yang ada, kalau melanggar sanksinya gak boleh tidur di kamar selama waktu yang ditentukan.
Setelah membuat peraturan kami berdua melanjutkan mensusun barang masing-masing. Aku membawa kucing kesayangan ku yang kuberi nama Pika dan Chu dari Indonesia. Aku membawa Pika dan Chu karena kata kepala sekolah kita bisa memelihara hewan asal tidak membawa penyakit dan menyusahkan banyak orang.
"Tidak ku sangka cowok se-bejat kamu suka Ama kucing. Nama Pika dan Chu lagi, gak ada nama lain?".
"Terserah ku lah aku yang punya kucing!".
Setelah itu aku mengeluarkan semua game konsol ku dari yang jadul sampai yang terbaru. Aku suka bermain game-game Nintendo apalagi Pokemon dan Harvest Moon!. Ah sial aku jadi bersemangat jika membahas kedua game kesayangan ku.
"Kamu orang kaya? Kok kamu punya semua konsol Nintendo dari semua generasi?".
"Ah ini? Aku beli dengan tabunganku kok, kecuali GBA."
"Hehh."
Haru mengambil NDS milikku lalu membukanya. "Apa kamu ada game HM?".
"Ada, coba cari di tas kecil dekat kandang Pika."
Bagi yang belum tau HM adalah singkatan dari Harvest Moon ya, bukan Hidden Machine pokemon ya.
Setelah itu kubiarkan Haru bermain dengan NDS ku, sedangkan aku masih sibuk mensusun semua koleksi game dan konsol ku di lemari pajang yang sudah disediakan di Asrama ini. Aku menggunakannya sendirian karena Haru bilang dia tidak punya koleksi yang bisa dipajang.
*Hiji dua hiji dua tilu era terangkan lah...dung tak tung dung tak tung
Suara telepon Hp ku berbunyi dengan sangat keras dengan ringtone era terangkanlah. Haru yang sedang tenang bermain HM seketika kaget begitu juga aku.
"Suara apa itu??".
"Itu ringtone panggilan ku, maaf ya mengagetkan mu."
Ternyata Miss Call dari temanku di Indonesia. Aku ingin meneleponnya lagi namun sekarang aku sedang sibuk, masih ada beberapa barang yang belum disusun termasuk baju-baju ku yang sedang berhamburan di lantai dan sempat dijadikan lap basah oleh Haru.
—Di hari yang sama, 18:00 PM
Aku sudah selesai mensusun semua barang bawaan ku. Pika&Chu sudah kuberi makan, semua konsol ku tersusun rapi kecuali NDS dan Switch. Sekarang saatnya membersihkan badanku sebelum Nyonya Ratu masuk ke kamar mandi. Namun sekarang aku lapar jadi ku urungkan niatku mandi sekarang.
Aku melihat kulkas dan ternyata isinya sangat banyak! Aku kaget melihat isi kulkas yang penuh dengan bahan makanan yang enak semua. Memang sekolah terkenal gak main-main
"Kamu mau masak?" Haru menengokku dengan tatapan mengantuk.
"Iya? Kenapa?".
"Buatkan aku dong, aku lapar!".
Awalnya aku tidak ingin marah dengan nya tapi karena kelakuannya ini membuat ku ingin membentaknya dan memarahinya.
Tapi ku urungkan niatku, aku harus memegang perkataan Ayah. Aku tidak boleh kasar terhadap nya aku harus sabar, kalau sudah tak tertahankan aku akan menjentikkan jariku ke dahinya seperti tadi saja.
Setelah menahan amarah, aku mengambil secukupnya bahan makanan yang bisa kumasak. Lalu memasak dengan diiringi lagu-lagu populer dari Indonesia sampai aku ikut bernyanyi.
"Eh Koala jangan nyanyi dong, gak enak didengar nih soalnya aku gak ngerti bahasanya."
"Diam dan dengarkan saja Harun!".
Sepertinya kehidupan SMA ku akan dipenuhi oleh cewek satu ini. Argh pokonya aku tidak akan mau dengan cewek kasar seperti dia!.