"Bagaimana pun juga, Michael pernah menjadi bagian dari hidupku. Oleh karena itu aku tidak menyesal karena ia pernah membuatku bahagia. Selain itu, aku tidak ingin hidupku dipenuhi kebencian yang merepotkan. " Jawab Lily sambil melukis senyum di wajahnya.
"Baiklah, kamu memang paling pintar kalau bicara. ya sudah, ayo kita tunggu di bagian depan agar dia bisa melihat papan nama yang kita bawa! " Kata Maurin sambil menarik lengan Lily
Seketika itu Lily mengikuti Maurin dengan patuh karena dia tidak ingin mengecewakan Maurin yang bela-belain meninggalkan pekerjaannya demi menemaninya untuk menjemput teman baiknya itu.
Beberapa saat kemudian, wajah tampan dan tinggi itu muncul dari balik pintu sambil menarik Trolernya. Seketika itu Lily tersenyum lebar sambil melambaikan tangannya yang memegang papan nama itu.
"Hey... Lily... " Teriak lelaki itu memanggil nama Lily sambil tersenyum lebar.