sesampainya wina di kamarnya pikirannya gk tenang,mulai dia memikirkan ayah yang selama ini dia banggakan ternyata memiliki suatu rahasia yang sungguh memalukan tersebut,kemudian dia mengingat wajah ibunya pasti sangat sedih jika mengetahui hal tersebut dan pasti sesuatu yang buruk bisa saja terjadi jika dia memberitahukan apa yang dia liat barusan kepada ibunya, dia tak ingin keluarganya hancur juga,setelah dia menangis semenjak dia memasuki kamar dia selalu berpikir tentang kejadian di kamar tersebut,
awalnya dia ingin membicarakan itu tapi dia takut kalau kalau orangtuanya nanti bercerai apa yang akan trjadi dengan keluarga yang selama ini sangat bahagia tersebut.
di tengah kekalutan hatinya dia kembali terbayang wajah perempuan itu yang begitu menikmati saat kedua orang tersebut menghabiskan segala energinya bergumul tanpa busana tersebut, dia kembali terbayang dimana ayahnya yang begitu rakus menghisap benda menggantung itu,tanpa sadar dia merasakan kembali hasrat yang tadi dia rasakan saat melihat hal itu didepan kamar orangtuanya, dan ada sebuah dorongan kuat saat tangannya tadi meremas miliknya sendiri, saat itu dia melakukan hal itu lagi,
dia kemudian membuka setiap pakaian yang dia pakai, dia mulai memegang fan kemudian meremas dadanya sendiri, dan rasa yang sulit dia pungkiri mulai merasuki tubuhnya dia mulai merasa panas,tangan kirinya mulai menyentuh gundukan yang di tumbuhi bulu bulu halus itu yang kini mulai mengeluarkan cairan, erangan demi erangan yang di keluarkan oleh wina tanpa sadar, pada saat puncaknya dia seketika tegang matanya berkunang kunang dan dia pun lemas setelahnya dan tertidur lelap.
saat malam harinya dia terbangun,lalu dia melihat jam sudah menunjukkan pukul 20:00 tak terasa dia ketiduran sampai malam,bahkan dia lupa kalo tadi siang juga dia blom makan,dia lalu keluar dari kamarnya dan turun ke lantai 1 menuju dapur, di dapur dia melihat si bibi yang lagi bersih bersih meja makan,wina pun bertanya apakah ibu udah pulang, bibi pun meng iyakan, dan dia minta di buatkan makanan karena dia saat itu sungguh merasa lapar karena dari pulang sekolah blom makan.
sehabis makan wina kembali ke kamarnya dia sudah mulai melupakan kejadian yang di lihatnya.
besoknya kembali wina bersekolah dia hari ini terlihat kurang bersemangat untuk belajar dan memilih untuk tak memperhatikan pelajaran sekolahnya, bel istrahat berbunyi Wina berniat pergi ke kantin sekolah tapi saat dia mau keluar Nova teman sekelasnya memanggilnya, Nova bertanya tentang apa yang terjadi pada wina, wina hanya menjawab kalau dia hanya lagi banyak pikiran.
Nova yang mendengar itupun memberi usul kepada wina dia mengajak wina sepulang sekolah mampir kerumah Nova,karena suasana hati wina yang lagi bete,wina mengatakan untuk membolos hari itu, Wina ingin meminta ijin pulang duluan karena kurang sehat, dan Nova yang nanti mengantarnya, begitu lah rencana mereka agar bisa bolos dari sekolah.
Nova pun menuju ruang BP dan melakukan sesuai rencana wina,Awalnya Guru BP tak mengijinkannya karena Nova memang sering berbohong untuk membolos dan dari desas desus yang beredar di sekolah Nova adalah siswi yang lumayan nakal,tapi pihak sekolah tak mencari tahu lebih lanjut, karena alasan Nova adalah mengantar wina, Guru BP pun meng iyakan, karena wina selama ini adalah siswi yang baik, dan baru pertama ini dia ijin dri sekolah dan guru BP pun memberi surat ijin pulang mereka berdua...