Chereads / Complicated Youth Become Wondefull / Chapter 2 - Dengan begini mungkin

Chapter 2 - Dengan begini mungkin

"Kau sudah bangun Aki." Ayahku sedang menyiapkan sarapan. "Mmm..." dengan rasa masih mengantuk aku menganggukan kepalaku. "Hari ini ayah akan pulang malam, kalo ada apa - apa telepon saja", "Baiklah".

Aku mengganti bajuku dengan seragam sekolah, pagi ini aku ke sekolah seperti biasa.

Saat ku berjalan tiba - tiba terdengar seuara gadis memanggilku. "Oi.... Oi... Akiho" suara tersebut semakin dekat dan aku berbalik. "Sudah berapa kali aku memanggilmu, apa suaraku kerang keras?" Carolina memasan wajah cemberutnya.

"Yah... maaf - maaf."

"Apa cuman itu jawaban kamu"

"Maafkan aku nyonya Carolina", dengan suara keras ku seperti terpaksa meminta maaf.

"Mmm seperti kamu terpaksa mengucapkannya, tapi oklah."

Gadis ini sok kenal saja denganku, baru hari pertama kenal denganku dan itu juga hanya berbagi buku pelajaran. Jangan sombong kau gadis muda.

"Terus.. ada apa memanggilku?"

"Tidak, hanya ingin menyapa saja."

"Oh.. ok"

Aku membalas dengan muka datar keoadanya.

"Mmm seperti ini yah dirimu, mm bagainana yah?", Carolina seperti memikirkan sesuatu.

"Apanya?" aku membalas dengan muka jengkel.

"Hmmmm gitu yah, ok. Tenang saja Aki, aku akan membantumu."

"Membantu apa?"

Carolina langsung meninggalkanku dan berlari ke sekolah.

"Tadi manggil, sekarang ninggalin aku gitu ajah", aku menggerutu.

Akupun langsung berjalan cepat agar cepat sampai ke sekolah.

Bel sekolah berbunyi dan pelajaranoun dimulai, selama pelajaran aku melihat Carolina yang bersebelahan dengan tempat dudukku, apa yang dia maksud dengan "membantu", aku masih tidak paham dengan itu. Ini sedikit membuat ku penasaran, tapi aku tidak mau menanyakan hal itu kepadanya.

Hari sudah menjelang sore, murid - muridpun keluar dari ruangan kelas karena pelajaran sudah selesai. Merka ada yang pergi melakukan eskulnya, bermain setelah sekolah.

Namun kenapa aku disini?

"Ah, Carolina satu kelas dengan Akiho?"

"Yah tante, kami sangat dekat sekali."

Carolina dengan senyum lebar nya berbucara seperti itu, lagi pula sejak kapan kita menjadi sangat dekat? tapi aku gak nolak dia ngomong gitu cantik sih soalnya.

"Ah yah Ibu, ini teman yang selalu aku ceritakan kepada Ibu."

"Yah yah, Ibu percaya kok"

Carolina mengambik buah Apel yang ada di meja dan mengupas nya untuk Ibu ku. Mereka mulai berbincang seperti Ibu dan anak. Dan aku hanya duduk saja melihat mereka berbincang, tapi kadang - kadang aku memasuki pembicaraan mereka.

"Kalo gitu saya permisi dulu tante?"

"Yah Carolina, terimakasih sudah datang"

Aku pun berdiri.

"Kalo gitu aku juga, sekalian nganter Carolina"

Ibu menganggukkan kepalanya, dan kami pun keluar dari ruangan.

Akupun melangkah mengikuti langkah Carolina, langkah nya kecil sekali aku tidak terbiasa dengan langkah kecil seperti ini. Tapi aku juga menikmati perjalanan ini siapa sangka yang dia maksud membantu adalah berpura - pura menjadi temanku.

Walau hanya sebentar tapi ku sedikit menikmatinya. Tak terasa aku sudah berada di persimpangan.

"Kalo gitu aku lewat sini Aki"

"Ah yah ok."

Carolina berjalan ke arah pulang nya, aku hanya melihatnya saja.

"Tunggu!"

Carolina behenti dan membalikan badanya kepada diriku.

"Terimakasih, terimakasih, aku sangat berterimakasih karena hari ini kamu sangat membantuku"

Aku mengucapkan kata - kata itu dari hati ku yang sangat dalam dan aku benar - benar sangat berterimakasih kepadanya.

"Ah tenang ajah Aki haha . . ."

Carolina dengan tawanya yang manis.

"Yaudah Aki sampai ketemu besok."

Carolina berjalan ke arah pulangnya, dan akupun juga sama. Tapi aku sangat senang hari ini, karena Ibu ku seperti terlihat lega dengan adanya Carolina. Entah apa yang dipikirannya aku tidak peduli, yang penting hari ini sangat membahagiakan untuk ku.

Keesokan harinya . . . .

"Aki selamat pagi."

"Heh?"

"Kenapa Aki?"

"Apa yang kamu lakukan disini?"

"Mmm? tentu saja ingin pergi ke sekolah denganmu, apa lagi emang?"

"Yah kita sebelumnya belum janjian, dan mana mungkin aku bilang 'baik ayo' begitu saja"

Carolinapun seperti berpikir, dia mengejamkan matanya untuk menambah konsentrasinya.

"Baiklah, Aki mulai hari ini Aku dan kamu akan selalu berangkat bareng ke sekolah. Ok?"

Carolina tersenyum dan aku hanya bisa menyetujui nya saja tanpa memberi reaksi lain, mungkin dengan ini aku.