Danar benar benar Marah, ia tidak tahu lagi mau bagimana. Hari ini sangat berat bagi danar pertama dia mengetahui bawa Orang yg sangat ia cintai dan jaga seutunya ternyata mencintai pria lain bahkan sudah Tidur bersama pria tersebut Lalu sekarang ia seakan harus menelah pil Pahit lagi dengan keada'an diandra yg Pernah Hamil bahkan keguguran.
Danar memejamkan matanya seolah sedang menelan semua pil pahit tersebut mentah mentah.
"Lalu apa yg harus aku lakukan?" tanya Danar pada kevin dan juna.
"Untuk sa'at ini cukup mengatur pola makan saja dan Buatlah ia bahagia, Hindari apa pun yg bisa membuat dia Stres karena itu akan menghabat penyembuhan" tutur Kevin.
"Masalah inveksi itu, Kamu tidak usah khawatir bisa di sembuhkan dengan Rutin minum obat dan istirahat yg cukup" kata Juna menyambung.
Danar sedikit tersenyum kecut mendengar penuturan dua sahabatnya itu.
"Oke. terimakasih sudah membantu" Ucap danar lemah sembari duduk.
"Sudah kewajiban kami" kata kevin.
"Sebentar lagi tunangan anda bisa masuk Ruang perawatan, silahkan tuan membawanya" goda juna sambil terkekeh.
"K A U" Kata danar menatap tajam juna.
"Ahahaaha hahaa" mereka tertawa.
"Yasudah kami pergi dulu" kata juna seraya berjan meninggalkan Danar.
"Jaga dia baik baik, jangan lupa telfon tante dia pasti khawatir anak kesayangan nya belum pulang" kata kevin aambil menepuk bahu Danar.
"Y A , Pasti!!" jawab Danar singkat.
Danar mendekat ke Brangkar diandra lalu ia duduk sambil mengelus tangan diandra.
"Apa yg harus aku lakukan!! kanapa Kau begitu tega terhadapku?? apa salahku?? sehingga kau berbuat seperti ini terhadap ku diandra" ucap Danar seraya menundukan kepala di brangkar diandra.
"Kenapa Kau harus membohongi ku. . Kenapa???" kata Danar sedikit mengeras.
"Aku sangat mencintaimu, jika kau jujur kepada ku aku juga akan tetap mencintaimu" tukas danar.
"Kenapa Harus berbohong!! aku tau semua ini pasti bukan keinginan mu, kau sudah melewati hal sulit sepanjang ini pasti kau juga merasa sakit" ucap Danar menitikan air mata.
"Aku akan berusaha menerima semua itu, aku tidak akan melepaskan mu" kata Danar seraya mencium pipi Diandra.
"Bagunlah . .!! aku berjanji tidak akan membiarkan dia menganggu hidup mu lagi" Ucap danar sambil mencium kening Diandra.
Danar berjalan keluar dari Ruangan itu menuju tempat perawat.
"Sus, tolong pindahkan Pasien ke tempat nya aku ada urusan sebentar" kata Danar menyuruh suster untuk memindahkan Diandra.
Danar teris berjalan Lurus sampai terlihat sosok Pria yg ia benci sa'at ini.
"Brengsek aku pastikan Kau mendapatkan hal yg setimpal" Ucap danar emosi.
Danar terus berjalan menuju ke arah alex yg sedang sibuk dengan Handphone. tiba tiba.
"PUUK PUUK PUK!!"
Pukulan keras Danar melesat sempurna membuat Alex tersungkur karena tidak siap.
Danar mendekat lalu menarik kerah baju Alex,
"K A U BAJINGAN!!" teriak Danar lalu kembali memukuli alex tanpa henti.
Alex babak belur di buat Danar, ia tidak melawan karena ia tau memang salah nya sehingga diandra terkapar sakit. tapi alex belum tau sebab nyata dari sakit yg di alami Diandra.
Danar memukul dan menendangi Alex dengan brutal hingga membuat kegaduhan di Rumah sakit Tersebut.
Dua scurity datang melerai Danar yg sudah di puncak Amarah nya.
"Sudah pak, sudaah..!! Dia bisa mati jika bapak terus menghajarnya" Kata Scurity menenagkan Danar sambil menahan badan nya.
"Biarkan saja dia mati" Teriak Danar penuh emosi, "Bahkan jika Dia mati sekalipun Tidak akan bisa menyamai Kesakitan yg Dia berikan pada tunangan ku" timpal Danar seraya bergegas meninggalkan kerumunan tersebut