"ayahanda,kakak,ibu....ada seseorang diluar,kurasa dia adalah seseorang dari kerajaan lain"kataku yang tampak merasa bahwa yang kukatakan ternyta akan membuat keraguan pada mereka terhadapku
"benarkah,apa dia seorang pangeran?"tanya kakakku yang keherangan bersamaan dgb ibu dan ayahku yang saling berpandangan dgn kebingungan lalu memandangku,mereka semua memandangku dgn heran karena dari kecil sampai sekarang aku adalah seseorang gdis ceria yang suka bersosialisasi dgn banyak putri jdi bisa dibilang hampir semua org" baik dari kerajaan kecil maupun besar aku mengetahui semuanya,jdi tdk heran mereka memandang anak mereka dgn pandangan agak terkejut,.....untuk beberapa saat melihat mereka akupun mengerti dan mencari alasan untuk membuat mereka yakin bahwa aku masih dalam keadaan tdk enak badan dan kepalaku masih sakit yang membuatku mungkin melupakan sebagian dari ingatanku,ketika mendengar apa yang kukatakan akhirnya mereka mngerti dan ibuku langsung menemaniku untuk beristirahat lagi dalam kmar
setelah berada dalam kamar dan ibuku pergi menutup pintu,akupun menghela nafas,untungnya tadi sebelum memnggil mereka,aku ingat untuk melepas kerudungku sehingga kecurigaan mereka sebatas pada hilangnya sebagian ingatanku
"hah..."sambil menghembuskan nafas panjang akupun beranjak dari tempat tdrku dan memandang kebwah yang dimana itu adalah ruang tamuku,sebenarnya aku risih dgn laki-laki tdi yang melihatku dgn curiga,tapi aku masih penasaran siapa dia,jdi ketika dia sudah masuk ke ruang tamuku akupun dari atas melihatnya masuk dan memberi hormat kepada org tuaku tak terkecuali org tuaku dan kakakku membungkuk lebih rendah dihadapannya yang bertanda bahwa derajat org tuaku kemungkinan lebih rendah daripada laki-laki yg dtg kekerajaannya
"maaf pangeran...kami tdk mengetahui kedatangan anda,sehingga tdk menjamu kedatangan pangeran lebih baik"sambil membungkuk ayahku pun meminta maaf dan menjelaskan kenapa mereka tdk menyambut kedatangannya.
melihat itu aku merasa tdk enak,karena jika yang berada dihadapan ayahku itu derajatnya lebih tinggi,berarti tdi dia melakukan kesalahan,yaitu dia tdk menyambutnya dan membiarkan para pelayan mengantarnya,karena seharusnya yang menyambutnya adalah dia....memikirkan itu membuatku merasa frustasi tpi setelah aku mendengarnya dia mengatakan tidak apa-apa aku pun menghela nafas dan terus memperhatikannya yang berbincang-bincang dgn keluargaku meskipun yang kudengr keluargaku terasa lebih banyak berbicara dibanding dia tapi aku terkejut ketika dia ingin mengatakan sesuatu yang berhubungan dgnku,tapi sebelum dia mengatakan tentang diriku akupun dgn tergesa-gesa melilit kain kekepalaku dan beranjak turun dari tangga
"tadi aku melihat puteri janna,tdi dia mengenakan..."ditengah-tengah pembicaraannya aku pun menyela,meskipun terasa tdk hormat dan menggunakankerudung akan menambah kecurigaan keluargaku tapi lebih baik blak-blakan memperlihatkan mereka daripada mereka merasa ada yg aneh dari diriku dari perkataan pangeran ini
"maaf pangeran,saya menyela perkataan anda tapi dsri perkataan anda bukan kah lebih baik saya sja yang menjawabnya karena itu lebih berkaitan dgn saya"ucapku dgn wajah tersenyum melihatnya sebentar lalu melihat kearah keluargaku yang tertegun dgn penampilan dan kata-kata yg kuucapkan pada pangeran ini
"tdk apa-apa kan,ibu,ayah,kak?"ucapku dgn mempertahankan senyumanku lalu beranjak duduk disamping ibuku
"maaf,saya hanya penasaran dgn busana yang tuan puteri kenakan?"katanya dgn datar sambil melihatku yang masih tersenyum.
melihat tatapannya mengalih kepadaku,membuatku merinding merasa ada aura dingin yang terpancar pada mata pangeran ini.
"ha,ha,ha...mata pangeran meman jeli...hingga tau perubahan saya"dgn tertawa garing dan sedikit basa-basi,telah mengndang semua matakeluargaku melihatku,dgn pemikiran yang sama keluargaku berkta dalam hati mereka
'kain dikepala itu mencolok bagaimana tdk diperhatikan'
melihat semua mata tertuju padaku,akupun berusaha bersikap sewajarnya
"pangeran pasti tau ucapan yang saya ucapkan diluar berasal dari arab dan kain yang saya lilitkan dikepala saya juga adalah model pakaian dari arab,mungkin terdengar lucu tapi saya memang suka hal-hal berhubungan dengan arab belakangan ini,jdi saya meniru segla sesuatu yang berhubungan dgn negara arab"dgn wajah yg berhiasa senyum palsu yang kupertahankan,akupun menambahkan perkataanku mengenai seorang wanita dari arab yg pernah mengunjungin kota ini dan aku terinspirasi dari gaya pakaian sampai perkataannya sehingga aku tanpa sadar biasa mengucapkan kata-kata arab dan mulai mencoba untuk mengenakan pakaian arab dan aku berpikir gay model pakaian ini sangat nyaman dan sesuai denganku
dilain sisi keluargaku yang kebingungan akupun secara sembunyi-sembunyi mengedipkan mataku kearah mereka sehingga mereka pun sadar bahwa mereka seharusnya tdk bersikap begitu dihadapan pangeran mahkota ini.
"haha,benar kami baru tau juga sekarang karena jannah baru saja bangun dari masa kritisnya selama seminggu karena terjatuh sewaktu dikota,mungkin dikota dia bertemu wanita arab itu dan baru sekarangsempat mengenakan kerudung ini"kata kakakku yang langsung memegang kepalaku yang dililit pakaian,yang dgn kata-katanya itu membuat suasana henin menjadi hangat kembali
"owh,begitu..."katanya yang melirikku yang dimana mukaku tersipu malu karena kepalaku yang masih dipegang oleh kakakku
"benar,lagipula dia cantik begini bukan,pangeran sangat beruntun mendapatkan adikku yang manis ini"serunya seraya melihatku kebwah dgn tatapan yang agak aneh tapi dgn wajah tersenyum
"jeon jaga sikapmu"tegurnya yg melihat kakakku yang blak-blakan didepan pangeran
"maaf pangeran,putera saya memang sangat menyayangi adiknya,makanya dia senang akhirnya adiknya akan menikah"kata ayahku yg melirik kami berdua dalam kedekatan yg agak intim
"tdk apa-apa,memang puteri jannah sangat menarik"dgn nada tenang dia mengatakannya sambil melihat kearah ayahku lalu melihatku dgn tatapan yg agak memicingkan mataya sesaat sebelum dia mulai beranjak berdiri
"anda sudah mau pergi,bukan kah terlalu cepat,jannah juga baru datang...tdk kah pangeran ingin berbincang-bincang dulu dgn puteri saya?"melihat pangeran mahkota beranjak berdiri ayahku langsung menyelanya
"saya ada urusan,nanti saya akan berkunjung lgi"sambil melirikku sesaat sebelum dia memutar badannya untuk pergi
"baiklah pangeran,kalau begitu saya akan memandu anda keluar"ucap ayahku sambil membungkuk,tanpa berkata ia hanya menganggukan kepalanya sedikit dan setelah itu ayahku pun memandunya keluar bersama kakakku
setelah kepergian pangeran ibu,ayah dan kakakku langsung menginstrogasiku soal apa yang kukatakan tdi dan apa yang kukenakan,melihat mereka dipenuhi rasa penasaran akupun berkata bila yang kuucapkan tdi itu memang benar dan apa yang dikatakan kakak sebenarnya sangat tepat dengan kejadian dimana aku terinspirasi menggunakan pakaian yang mirip model arab saudi ini.
mendengar penjelasanku meskipun tdk terlalu logis tapi mendengarnya langsung dariku tanpa ragu-ragu menjelaskan dgn blak-blakan sampai-sampai pangeran juga mengetahuinya ,maka ayah dan ibuku pun percaya akan apa yang ku ucapkan
"baiklah kamu istrahat saja dulu ibu,ayah,dan kakakmu akan berbincang-bincang terlebih dahulu mengenai urusan kerajaan"memang ketika pembahasan kerajaan aku tdk akan pernah bisa ikutdengan alasan aku masih kecil dan belum harus mengetahui semuannya.
dan ketika mreka sekarang begitu dihadapan ku tentu saj aku mengetahui bahwa pembahasannya pasti bukan tentang kerajaan tapi tentang diriku yang agak berbeda,tapi aku pergi begitu saja karena aku tau lebih baik mereka mendiskusikannya daripada aku harus ikut campur yang mungkin akan menambah kecurigaan mereka