"Jika kamu tahu itu, mengapa kamu masih datang?" tanya Mo Fengyang yang tertegun. Apa itu karena untuk Kak Liancheng? Walaupun sudah mengetahui hidupnya dalam bahaya, dia masih tetap datang? Pikirnya.
Qu Tan'er mengerutkan bibirnya dengan santai dan berkata sambil menyeringai, "Aku merasa kasihan."
"Apa maksudmu?" Mo Fengyang tidak bisa mengerti.
"Aku tidak berbicara tentang diriku, aku berbicara tentang orang-orang yang membawaku."
Mo Fengyang membeku selama beberapa saat, sebelum akhirnya bersuara, "Aku akhirnya mengerti apa yang hilang dari dirimu. Kamu kehilangan rasa percaya diri."
"..." Qu Tan'er mengangkat alisnya.