"Baik, bagus sekali. Tapi, kalau dia mendengar gosip ini…" Senyum puas tersungging di wajah Mo Liancheng yang tampan. Membayangkan wajah kecil Qu Tan'er yang marah itu membuat suasana hatinya riang seketika. Dia melambai-lambaikan tangannya, memberi isyarat agar Yuhao pergi. Kemudian, dia pun meneruskan gambarnya, orang yang sedang digambarnya adalah gadis yang sedang berekspresi penuh dengan kemarahan.
***
Malam harinya, di rumah Xue, Qu Tan'er akhirnya sudi turun dari ranjang dan makan. Selain Jingxin, dia tidak mengizinkan orang lain masuk ke kamar, bahkan Yuela dan Xiaowei pun tidak boleh masuk.
"Aku sakit? Dan dia merawatku selama tujuh hari, tujuh malam? Jadi, ini gosip yang beredar di luar?" Qu Tan'er meletakkan sumpitnya dengan kasar dan wajahnya tampak marah. Saking emosinya, hampir saja dia membalikkan meja. Namun, karena Jingxin menahan meja, niatnya membalik benda itu pun diurungkan.
"Nona, tenangkan diri!" ujar Jingxin mengingatkan.
