"Ada angin apa kamu datang ke rumah Xue? Lain kali, kalau mau kemari, jagalah gerak-gerikmu karena di sini adalah tempat tinggal wanita. Untuk menghindari gosip miring, seorang pria lebih baik jangan terlalu sering ke sini," celetuk Qu Tan'er dengan suara lembut dan nada mengingatkan.
Wajah Mo Jingxuan lantas berubah warna karena malu. Ucapan Qu Tan'er memang cukup masuk akal. "Aku… Tidak ada apa-apa sih. Hanya ingin main ke sini," katanya.
"Hahaha. Aku bukan orang yang tidak berperasaan, kok. Yuela ada di dalam, jadi kalau kamu ada waktu, kamu bisa ke sana mengajaknya ngobrol." Qu Tan'er dengan cepat menghangatkan suasana yang tidak enak itu.
"Eh? Yuela juga ada? Ka… Kalau begitu, aku ke sana dulu."
"Dadah…" Qu Tan'er melambai-lambaikan tangannya dengan pelan. Dia melihat mata Mo Jingxuan yang berbinar-binar penuh harapan.
Tak berapa lama setelah Mo Jingxuan pergi…
"Jingxin, pegang tangga ini dengan kuat, aku akan memanjat ke atas lagi."
